ABC

Pabrik Susu Australia Diminta Naikkan Upah Peternak Sapi Perah

Laporan Komisi Produktivitas Australia tentang industri pengolahan susu Australia yang beromzet milyaran dolar menyebut, perusahaan pengolah susu seharusnya memperbaiki hubungan dengan para peternak yang menyuplai mereka dengan susu.

Laporan itu menemukan bahwa para peternak sapi perah di Australia menerima upah susu yang tergolong paling rendah di dunia.

Laporan Komisi Produktivitas Australia menyebut, para peternak sapi perah membutuhkan insentif yang lebih besar untuk mengembangkan industri ini. (Foto: Lisa Herbert)

Ketua Komisi tersebut, Peter Harris, mengatakan, produktivitas yang ditunjukkan para peternak telah menjamin keuntungan yang diraih para pengolah susu dan berhasil mempertahankan industri pengolahan ini dalam beberapa tahun terakhir.

“Banyak konteks dari laporan ini mengungkap harapan agar kita bisa mengembangkan industri ini sebesar Selandia Baru. Jika kita mau mencapai itu, kita butuh menyediakan insentif bagi para peternak agar tetap melanjutkan produktivitas mereka dan bisa meningkatkannya dari kondisi saat ini,” urainya.

Peter menjelaskan, sejumlah insentif tersebut bisa meliputi pemberian upah yang lebih besar bagi para peternak sapi perah.

“Itu bisa saja harga, meski seperti yang saya katakan, itu adalah keuntungan kompetitif utama kita, jadi anda tak akan melepaskan itu begitu saja, tapi itu bisa saja harga,” sebutnya.

Ia mengutarakan, “Itu bisa juga dorongan bagi suplai tambahan, misalnya premi yang lebih tinggi untuk tingkat suplai yang lebih tinggi pada waktu tertentu, ketika mesin pengolahan berada dalam fase paling tenang. Itu adalah peningkatan efisiensi bagi para pengolah.”

Laporan komisi itu juga melihat apakah industri pengolahan susu di Australia membutuhkan pemain yang terkonsentrasi, seperti model Fonterra di Selandia Baru.

Peter menuturkan, model seperti itu akan susah diperkenalkan di Australia dan tak akan sesuai dengan keragaman musim pada industri pengolahan susu lokal.