Otoritas Australia Gagalkan 300 Warganya Berperang ke Timur Tengah
Menteri Imigrasi Australia, Peter Dutton mengatakan pejabat kontra terorisme Australia berhasil mencegah 288 warga Australia pergi berperang ke Timur Tengah.
Peter Dutton mengatakan pejabat kontra terorisme berhasil mencegah warga Australia yang hendak berangkat berperang ke Timur Tengah itu masuk ke pesawat atau mengeluarkan mereka dari pesawat sebelum pesawat yang digunakan mereka lepas landas.
Dia mengatakan otoritas Imigrasi juga telah mengawasi 100.000 orang yang berusaha mencari upaya untuk meninggalkan Australia.
"Kami akan memberikan dukungan kepada petugas imigrasi karena mereka berhasil menghentikan orang-orang yang akan di berjuang di Timur Tengah," katanya.
"Petugas Imigrasi berhasil menghentikan mereka ketika kembali ke negara ini dan pemerintahan ini, akan benar-benar mendukung petugas imigrasi dan kontra terorisme dalam berupaya mengamankan warga Australia."
Pernyataan Peter Dutton ini diungkapkan berbarengan dengan keberhasilan kementerian Imigrasi membatalkan penerbitan paspor bagi 18 orang yang diduga terlibat dalam kegiatan teroris selama 3 tahun terakhir.
Departemen Luar Negeri Australia mengatakan pihaknya juga telah menangguhkan paspor dari 9 orang warga Australia lainnya pada Desember 2014 lalu.
Pejabat Departemen Luar Negeri menyatakan dalam sidang estimasi di senat sebanyak 118 paspor telah dibatalkan selama 2,5 tahun terakhir.
Pemerintah Federal Australia juga tengah mempertimbangkan sebuah usulan terpisah untuk mencabut status kewarganegaraan warga Australia jika mereka diduha atau terbukti berperang untuk kelompok teroris.
Perdana Menteri Tony Abbott awal pekan ini berhadapan dengan koleganya di pemerintahan menyusul beredarnya rincian perdebatan dikalangan anggota kabinet mengenai proposal kontroversial untuk memberikan kewenangan bagi Menteri Imigrasi untuk mencabut kewarganegaraan warga Australia yang terkait dengan terorisme yang artikelnya beredar akhir pekan lalu di surat kabar Fairfax.