Otoritas Australia abaikan permintaan tolong kapal pencari suaka
Kapal itu mengalami kesulitan dalam perjalanan ke Pulau Christmas pada Minggu, 1 Agustus.
Seorang pemuda Afghanistan, Naqsh Murtaza, 17 tahun, mengatakan, setelah perjalanan dua hari dari Indonesia, kapalnya mengalami kebocoran dan mesinnya mati.
Murtaza mengatakan, ia diminta menelepon pihak berwenang Australia karena ia bisa berbahasa Inggris.
Tapi ketika teleponnya tersambung, ia mendapati kenyataan bahwa petugas AMSA tidak percaya kapal pencari suaka itu membutuhkan bantuan.
Ke-81 penumpang di kapal itu pada akhirnya diselamatkan oleh pihak berwenang Indonesia, yang menegaskan bahwa kapal itu bocor dan mesinnya rusak.
Catatan AMSA menunjukkan, sebuah kapal tangki minyak melaporkan, kapal pencari suaka itu tidak dalam keadaan akan tenggelam dan mesinnya masih berjalan.