ABC

Orang berambut merah lebih berisiko terkena melanoma

Periset dari Queensland Institute of Medical Research (QIMR) mengatakan, penemuan gen MC1R rambut merah mengungkapkan resiko melanoma lebih tinggi.

Para ilmuwan dari QIMR menemukan varian gen yang menjelaskan mengapa orang berambut merah lebih mungkin merangsang melanoma, yaitu kanker kulit paling mematikan di dunia.

Orang berambut merah memiliki varian dalam MC1R gen, yang berarti mereka berisiko lebih tinggi terkena melanoma karena memiliki jumlah lebih sedikit pigmen pelindung.

Dr Ken Dutton-Regester dari QIMR menjelaskan, varian dalam gen rambut merah tersebut dapat juga mempengaruhi pertumbuhan sel. Menurut dia, ini merupakan terobosan yang signifikan.

“Pertama-tama penemuan itu sugguh membukakan jalan baru bagi penelitian karena memahami sains di balik risiko itu. Ini juga memberi kita wawasan ke dalam proses perkembangan melanoma,” katanya. “Secara potensial di masa depan kita mungkin dapat menggunakan informasi ini untuk membuat obat-obat baru.”

Dikatakannya, 70-persen warga Australia terkena dampaknya. “Karena sebagian besar penduduk Australia memiliki varian-varian ini dalam MC1R gen, saya pikir penemuan itu  merupakan peringatan penting bahwa setiap orang harus menghindar dari sengatan matahari berlebihan. Karena kanker kulit dapat dicegah, pastikan bahwa Anda melindungi kulit dari sengatan sinar matahari," jelasnya.