ABC

Opsi Keluarkan Kelompok Remaja Thailand Dari Gua

Dalam perlombaan melawan waktu dan banjir yang akan datang, nasib tim sepak bola remaja Thailand yang terperangkap sedang diperdebatkan.

Selama hampir dua minggu, 12 anak laki-laki dan pelatih mereka terjebak di gua yang gelap dengan air yang membekukan dan mengalir deras.

Mereka mungkin harus menunggu lebih lama – bahkan berbulan-bulan – jika pihak berwenang memutuskan untuk menunggu musim hujan di Thailand berakhir. Atau mereka bisa melakukan penyelaman yang menakutkan melalui terowongan berbahaya setelah mengikuti kursus kilat menyelam atau scuba diving.

Pihak berwenang hingga kini belum mengambil keputusan.

Memompa air dari gua

Berbicara dari tempat kejadian, Petugas juru bicara Angkatan Darat Australia Chris Moc mengatakan pilihan paling aman adalah menunggu air surut tetapi dia mengatakan bahwa, “sepenuhnya tergantung pada alam.”

“Kami perlu memastikan bahwa … setiap operasi yang kami lakukan … pertimbangan terpentingnya adalah keselamatan mereka,” katanya.

“Pada saat ini, semua upaya sedang dilakukan untuk menurunkan tingkat air di dalam gua dan itu akan menjadi pilihan terbaik kami.”

Pejabat Thailand berharap upaya pengurasan yang ditingkatkan dapat menurunkan tingkat air di daerah di mana level air masih mencapai langit-langit gua atau nyaris mencapai langit-langit gua.

Gagasannya adalah agar tersedia ruang kosong di bagian kepala sehingga anak-anak itu tidak perlu bergantung pada peralatan menyelam (scuba) untuk waktu yang lama dan mereka akan bisa menjaga kepala mereka tetap berada di atas air.

Media lokal di Thailand TPBS melaporkan para pejabat berharap dapat mengurangi tingkat air sekitar 30-50 sentimeter per jam, sedangkan pemompaan saat ini dapat menurunkan air sebanyak 1-2 sentimeter per jam.

Tim penyelamat terus mengeringkan air dari sumur di dekat kompleks gua, tetapi departemen meteorologi telah memperingatkan hingga 60 persen dari utara negara itu, termasuk Chiang Rai, berpotensi menghadapi curah hujan yang tinggi dari 7 Juli hingga 12 Juli.

petugas SAR di mulut komplek gua Tham Luang Thailand
Petugas SAR memompa sekitar 1,6 juta liter air dari gua Tham Luang setiap jamnya.

Reuters: Soe Zeya Tun

Tidak bisa berenang

Pihak berwenang Thailand sedang mempertimbangkan pilihan untuk menyelam.

Dari pintu masuk gua, Anne Barker dari ABC mengatakan rute menyelam yang akan dilalui itu bukan tanpa risiko.

“Anda mendapatkan cerita yang berbeda sesuai dengan siapa Anda berbicara, jelas beberapa orang jauh lebih optimis daripada yang lain,” kata Barker.

Gambar di Bangkok Post menunjukkan bentangan terowongan yang berbahaya yang harus dilewati oleh anak-anak itu.

Peta kondisi menyelam yang sulit
Sebuah peta yang dibagi oleh sebuah situs menyelam Thailand yang menunjukan kondisi sulit yang akan dihadapi para penyelam SAR.

Facebook: Digitalay

“Kondisinya sangat sempit di bagian yang tidak bisa Anda lalui dengan tangki oksigen,” kata Barker.

"Jadi, anak-anak ini tidak akan dilatih menggunakan tank, mereka harus dilatih untuk melepas tanki, kemungkinan di bawah air, atau tepat sebelum mereka menyelam [dan] menahan nafas cukup lama."

Anak-anak perlu berenang lima meter ke bawah dan kemudian kembali, serta melakukan perjalanan  menyusuri terowongan sepanjang 15 meter.

“Ini tampak tidak terlalu sulit bagi yang bisa berenang, tetapi mengingat sebagian besar anak laki-laki ini, tidak bisa berenang, itu akan sangat menakutkan dan ketika mereka tidak bisa bernapas itu saat dimana orang cenderung panik – dan saya pikir itu adalah salah satu risiko terbesar dengan jenis penyelamatan seperti itu jika itu adalah jalan yang mereka pilih untuk diambil, “kata Barker.

“Tentu saja ada harapan bahwa jika mereka akan mencoba untuk membawa anak-anak ini keluar, atau setidaknya yang pertama dari mereka, ini adalah waktu terbaik untuk melakukannya karena ada sedikit jeda turun hujan.”

penyelam yang akan melakukan pencarian di gua Thailand membawa tangki udara
Tim SAR internasional bersiap memasuki gua.

AP: Sakchai Lalit

Jika tim benar-benar melakukan penyelaman, itu akan dilakukan terhadap satu persatu anak dan kemungkinan akan memakan waktu beberapa hari.

Penyelam yang berpengalaman akan sangat berhati-hati dalam mengeluarkan anak laki-laki itu melalui perairan yang gelap dan berbahaya yang terdapat di dalam gua, terutama karena mereka tidak terlatih, tetapi mengatakan akan mungkin untuk mengajarkan mereka keterampilan yang minimal.

"Tidak ada yang akan mengajari siapa pun kursus gua yang mendalam, tetapi mencoba untuk membuat mereka nyaman dengan masker, dengan pernapasan, benar-benar akan berbeda," kata Claus Rasmusen, instruktur diving gua bersertifikat yang berbasis di Thailand yang telah membantu tim Thailand SEAL dengan logistik.

“Menciptakan lingkungan yang dapat membuat mereka lolos dengan aman, itu layak.”

Anak-anak lelaki itu telah berlatih memakai masker selam dan bernapas, tetapi Gubernur Provinsi Chiang Rai Narongsak Osatanakorn mengatakan dia tidak percaya mereka telah melakukan latihan penyelaman apa pun.

Air banjir bisa memaksa keputusan

Komandan SEAL Laksamana Muda Arpakorn Yookongkaew mengatakan saya meyakini tidak perlu terburu-buru untuk membawa ke-12 remaja putera itu keluar dari gua, karena mereka aman di mana mereka berada, tetapi beberapa pejabat Thailand telah menunjukkan bahwa hujan lebat diperkirakan akan terjadi pada akhir pekan ini dan itu bisa memaksa mereka untuk memutuskan anak laki-laki itu harus berenang dan menyelam.

Upaya untuk memompa keluar air yang membanjiri gua juga terus dilanjutkan, dan otoritas mengatakan mereka masih mengeksplorasi pilihan lain, seperti menjelajahi gunung untuk cara lain ke dalam gua dan menemukan cara yang lebih cepat untuk memompa air dari gua.

Butuh beberapa bulan untuk menunggu air surut, mengingat musim hujan di Thailand biasanya berlangsung hingga Oktober.

Rencana ketiga melibatkan pengeboran menuju tim sepak bola itu berada, demikian Tabloid Guardian melaporkan.

Gubernur Provinsi Chiang Rai Narongsak Osatanakorn mengatakan ke-13 anak laki-laki itu tidak dapat keluar pada saat yang sama.

Dia mengatakan pihak berwenang akan mengevaluasi kesiapan anak laki-laki setiap hari dan ada risiko apakah ada risiko dari upaya penyelamatan yang tidak akan dilakukan, seraya mengatakan tim sedang memulihkan diri.

Di dalam gua

Kedua video yang diposting ke halaman Facebook terbaru menunjukkan anggota SEAL mengobati luka ringan di kaki dan lutut anak laki-laki dengan salep antibiotik.

Beberapa dari anak laki-laki itu tersenyum ketika mereka berinteraksi dengan Navy SEAL, yang melontarkan beberapa lelucon.

Anak-anak lelaki lain terlihat tidur di bawah selimut berlapis foil.

Otoritas Thailand bekerja dengan Navy SEAL untuk menjalankan jalur internet serat-optik ke dalam gua yang banjir. Teknisi komunikasi, Phoowanart Keawdum mengatakan setelah kabel dipasang, panggilan telepon dimungkinkan.

Tim spesialis AFP Australia di lokasi

Dua lagi personil dari Kepolisian Federal Australia (AFP) dengan spesialis keahlian dalam perencanaan pemulihan bencana dan akan bergabung dengan tim SAR dari enam spesialis menyelam AFP yang telah tiba di lokasi pada hari Sabtu.

Tim akan tetap berada di lokasi untuk membantu Angkatan Laut Kerajaan Thailand mendapatkan pasokan penting untuk anak-anak yang terperangkap.

Seorang pejabat senior AFP juga akan dikerahkan untuk mendukung upaya perencanaan dan koordinasi.

Video sebelumnya yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan anak laki-laki mengatakan mereka sehat.

Kelompok itu memasuki gua di Thailand utara pada 23 Juni llau sebelum banjir menutup pintu masuk utama.

Personil polisi Federal Australia dan angkatan pertahanan berbicara di dekat gua
Personil polisi Federal Australia dan angkatan pertahanan berbicara di dekat gua dimana 13 remaja putera Thailand terperangkap didalamnya.

AP: Sakchai Lalit

Wires/ABC

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.