ABC

Operator Skydiving di Sydney Memiliki Riwayat Kematian Tragis

Perusahaan yang mengawasi kegiatan skydiving pada Sabtu (15/7/2017) di mana dua orang pria tewas ketika melakukan lompatan mereka memiliki sejarah tragis, dengan enam korban jiwa dalam 16 tahun terakhir.

Operator olahraga skydiving ‘Sydney Skydivers’ membatalkan kegiatan lompatan mereka pada hari ini, minggu (16/7/2017) untuk menghormati seorang instruktur berpengalaman berusia 63 tahun dan seorang warga Singapura berusia 29 tahun, yang meninggal pada hari Sabtu (15/7/2017).
Kedua korban tewas ini melompat bersamaan, dimana gambar yang diambil dari kamera GoPro di pesawat berhasil merekam momen terakhir mereka yang mengerikan saat keduanya menunggu giliran untuk melompat di daerah Picton, sekitar 90 kilometer barat daya pusat kota Sydney.
Berdasarkan informasi yang didapatkan ABC, mayat keduanya ditemukan oleh sebuah keluarga, yang tiba di rumah dan mendapati kedua korban tewas berada di jalan masuk rumah mereka, sekitar 1 km dari tempat orang-orang itu seharusnya mendarat.
Ini bukan kematian pertama di bawah pengawasan operator ‘Sydney Skydivers’.

Kematian atlet sky diving di Sydney
Petugas ambulan NSW dipanggil ke lokasi di Picton dimana mayat dua pelaku sky diving ditemukan pada Sabtu (16/7/2017) pukul 2 siang waktu setempat.

ABC News

Lima tahun yang lalu, dua orang pria tewas di lokasi yang sama – seorang pria berusia 27 tahun tewas pada bulan Juli sementara seorang pria berusia 30-an tahun meninggal pada bulan Desember. Pada tahun 2001 dua orang lainnya juga meninggal pada hari yang sama.
Ironisnya, polisi tengah mendatangi insiden pertama saat kejadian kedua terjadi tepat di depan mereka.

‘Terkadang kecelakaan memang terjadi’

Skydivers Sydney menggunakan akun mereka di media sosial untuk meminta maaf atas tragedi kematian yang baru saja terjadi.
Dalam unggahannya di Facebook pagi ini (16/7/2017), perusahaan tersebut mengatakan bahwa pria yang berusia lebih muda itu sedang menyelesaikan lompatan tandem pertamanya.
“Ini merupakan kematian pertama yang melibatkan orientasi Tandem skydive pertama yang dilakukan oleh perusahaan tersebut selama mereka beroperasi lebih dari 40 tahun dan merupakan insiden yang sangat jarang terjadi,” kata mereka.
“Skydive khusus yang dilakukan dua orang tidak terlalu menantang bagi instruktur yang berpengalaman, yang telah melakukan hampir 10.000 skydiving dan memiliki pengalaman hampir 30 tahun dalam olahraga ini.
“Lompatan itu dilakukan dari ketinggian normal dan belum jelas apa yang terjadi.”

‘Kami tidak tahu apa yang telah terjadi’

Situs Sydney Skydivers menggambarkan layanannya sebagai pengalaman “sekali dalam seumur hidup” secara online, dan mengklaim bahwa “keamanan selalu menjadi prioritas utama, sementara kesenangan akan hadir berselang satu detik sebelumnya.”

peta kota Sydney
Peta lokasi dimana dua mayat atlet sky diving ditemukan Sabtu (16/7/2017) kemarin.

ABC News berbicara kepada seseorang, yang tidak ingin disebutkan identitasnya, yang ikut melakukan sky diving dalam kelompok yang sama dengan dua orang korban yang meninggal Sabtu kemarin (16/7/2017).

“Ketika kami sampai di darat kami tidak tahu apa yang telah terjadi.
“Saya rasa mereka pasti melakukan lompatan setelah saya.”
Penyelidikan polisi di tempat kejadian berlanjut sampai malam.

Diterjemahkan pada 16.00 WIB, 16/7/2/2017 oleh Iffah Nur Arifah dan simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.