Operasi Pencarian Orang Hilang di Pedalaman Australia akan Gunakan Drone
Teknologi pesawat tanpa awak atau drone akan dimanfaatkan untuk merevolusi operasi pencarian dan penyelamatan di kawasan terpencil di Goldfields Australia Barat. Inisiatif ini diambil menyusul semakin meningkatnya kasus orang hilang di pedalaman Australia.
Polisi Goldfields, Darryl Gaunt mengatakan belakangan ini meningkat resiko pelancong hilang di wilayah mereka, terakhir tercatat dua orang dilaporkan hilang beberapa hari yang lalu.
Pekan lalu, seorang wanita berusia 50 tahun terpaksa bermalam di alam terbuka di pedalaman Goldfields setelah tersesat dari lokasi kemahnya di luar Kalgoorlie-Boulder, sekitar 550 kilometer arah Timur Perth, sementara seorang pria berusia 30 tahun hilang ketika tengah berjalan-jalan beberapa hari sebelumnya.
Pada Bulan Desember lalu, seorang lansia perempuan ditemukan dehidrasi dan menderita akibat sengatan matahari setelah selama berjam-jam tersesat di Coolgardie dibawah suhu 40 derajat celcius.
Dan akhir tahun lalu seorang kakek asal Perth ditemukan selamat setelah 6 hari tersesat di Goldfields hanya dengan memakan semut hitam.
Superintendent Gaunt mengatakan kasus orang hilang ini menjadi tren yang semakin mengkhawatirkan.
"Dua orang dalam dua pekan ini menunjukan tingkat prevalensi kejadian yang semakin meningkat,"
Menurutnya operasi pencarian dan penyelamatan sangat mahal dilakukan, dan biasanya melibatkan petugas dari kepolisian, persoil SAR dan pesawat.
"Operasi ini tergantung pada durasi dan seberapa terisolasinya kawasan yang disasar,"
"Tapi operasi semacam ini membutuhkan tenda, jika maka dana yang dikeluarkan mencapai ratusan atau ribuan dolar.
Superintendent Gaunt mengatakan Kepolisian Australia Barat mempertimbangkan inisiatif pencarian dengan drone ini secara seksama.
"Kami tentu saja sangat tertarik dengan usulan penggunaan drone ini," katanya.
"Mereka menawarkan produk berkualitas, sangat portable dan juga lebih efisien dari segi biaya ketimbang pesawat,'
Pesawat tanpa awak lebih efisien dalam mengenali orang ketimbang pesawat berawak.
Profesor Robotik dari Universitas Queensland, Jonathan Roberts mengatakan pencarian dan penyelamatan merupakan penerapan teknologi dron yang masuk akal.
"Cukup mudah mengoperasikannnya di wilayah yang cak," katanya.
"Hamparan besar dari negara di mana orang hilang, hampir pasti yang rapi.
"Teknologi drone sudah ada untuk bisa diterbangkan didaerah pencarian, Ia dapat memberikan gambar darat di wilayah pencarian dan bahkan melakukan deteksi otomatis untuk mencari orang."
Profesor Roberts mengatakan drone bisa lebih efisien dalam menemukan orang daripada petugas yang ditempatkan pesawat terbang.
"Karena pesawat tak berawak telah memiliki GPS sehingga sangat mudah untuk memberikan koordinat GPS di lokasi tersebut," katanya.
"Sementara petugas penglihat objek dari udara mungkin hanya bisa memberikan kordinat GPS secara kasar ketika mereka menemukan seseorang di tanah."
Penghobi drone di Goldfields,Tim Neeson yang memiliki bengkel pembuatan drone pembuatan, setuju kalau perangkat ini memang bisa membantu pencarian orang hilang.
"Karena apa yang telah terjadi dalam berita dan orang-orang hilang, adalah berapa uang yang dikeluarkan untuk melakukan pencarian," katanya.
"Saya pikir, 'inilah aplikasi yang sempurna untuk melakukan tugas pencarian ini,"
Namun Inspektur Gaunt mengatakan aturan yang dikeluarkan Otoritas Keselamatan Penerbangan Sipil Australia (CASA) menghalangi penerapan wacana ini, sehingga polisi harus memastikan kontraktor yang digunakan memenuhi standar yang dibutuhkan oleh petugas coroner dan oleh undang-undang.