ABC

Oknum Polisi Palsukan 250 Ribu Tes Alkohol di Australia

Kepolisian Victoria, Australia, kini kehilangan anggaran 4 juta dolar setelah terungkapnya tindakan sejumlah oknum polisi memalsukan lebih dari 250 ribu tes alkohol di negara bagian itu selama lima tahun.

Tes alkohol biasanya dilakukan dalam sweeping di jalan-jalan, menarget pengemudi yang mengendarai kendaraannya di bawah pengaruh minuman keras, dengan menggunakan alat uji pernapasan.

Komisi Kecelakaan Transportasi (TAC) sebelumnya memperingatkan Kepolisian Victoria mengenai “anomali” dalam data tes alkohol ini awal tahun lalu. Hal itu kemudian ditindaklanjuti dengan penyelidikan internal yang mengungkap praktik pemalsuan data ternyata “meluas”.

Salah satu modusnya, oknum petugas meletakkan jarinya di lubang alat uji pernapasan atau meniup sendiri alat tersebut.

Menurut polisi, hasil tes pernapasan yang dilakukan ke publik sama sekali tidak terpengaruh.

Setelah memeriksa 1.500 alat tes pernapasan pendahuluan (PBT) dan lebih dari 17,7 juta tes yang dilakukan selama lima tahun, ditemukan lebih dari 258.000 PBT, atau 1,5 persen dari semua tes, telah dipalsukan.

Komandan Standar Profesi Russell Barrett mengatakan pihak TAC telah menahan dana $ 4 juta untuk program keselamatan di jalan raya.

“Praktik ini akan berhenti dan berhenti segera,” katanya. “Mulai hari ini, praktik ini tidak akan ditoleransi.”

“Kami telah mengecewakan diri sendiri, telah mengecewakan masyarakat, telah mengecewakan mitra-mitra kami,” tambahnya.

Diyakini tes yang dipalsukan ini sebagian besar dilakukan petugas umum dan patroli jalan raya, khususnya di daerah pedalaman.

Barrett mengatakan mantan Kepala Kepolisian Neil Comrie akan ditunjuk untuk memeriksa masalah ini lebih lanjut.

“Kami akan mencari tahu mengapa hal ini terjadi sehingga bisa belajar dan mencegah terjadinya pengulangan di masa depan,” katanya.

Victoria Police
Penyelidikan mengungkap 1,5 persen dari keseluruhan tes dipalsukan dalam periode lima tahun.

ABC News: Margaret Burin

Menurut Barrett, Kepolisian Victoria telah bekerja sama dengan TAC untuk meyakinkan mereka.

“Reputasi kami ternoda di mata TAC dan di masyarakat Victoria. Kami tidak bisa menepisnya,” katanya.

Mungkin demi menunjukkan produktivitas

Barrett percaya oknum-oknum petugas memalsukan tes alkohol ini mungkin untuk memenuhi target.

“Pertanyaan kita semua adalah mengapa? Mungkin ada sejumlah alasan. Namun saya yakin alasan utamanya adalah menyembunyikan atau menujukkan produktivitas. Apa pun alasannya, tidak dapat diterima,” tegasnya.

Dia menambahkan sejauh ini tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa oknum petugas terkait telah melakukan kejahatan.

“Demikian juga tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa hal ini berdampak pada suatu kasus penuntutan (terkait pelanggaran batas alkohol),” katanya.

Barrett mengatakan pihaknya akan menerapkan lebih banyak pengawasan terhadap tes pernapasan.

Dia menjelaskan tidak ada anggota polisi yang secara khusus ditanyai terkait pemalsuan ini, namun seluruh petugas kini diharuskan mengikuti sesi “bimbingan”.

Ketua Asosiasi Polisi Wayne Gatt mengaku kecewa dengan kejadian ini namun mengatakan perlunya tambahan petugas di lapangan.

“Tidak begitu mengejutkan jika hal semacam ini terjadi mengingat target tidak realistis yang ditetapkan pada anggota kami,” katanya.

Kepolisian Victoria mengatakan pihaknya telah melaporkan permasalahan ini ke Komisi Anti Korupsi Independen (IBAC).

Diterbitkan oleh Farid M. Ibrahim dari artikel ABC Australia.