ABC

Objek Wisata Twelve Apostles Tercemar Limbah Buangan

Otorita Perlindungan Lingkungan (EPA) kini menyelidiki banyaknya limbah buangan yang mencemari objek wisata Twelve Apostles, salah satu keajaiban alam di Australia. 

Pencemaran ini diduga dipicu oleh kurangnya fasilitas toilet umum di lokasi, padahal jumlah wisatawan yang datang ke sana lebih dari satu juta orang setiap tahunnya.

Sejauh ini hanya ada 25 toilet umum yang tersedia, sehingga antrian ke toilet menjadi bagian tak terpisahkan dari pengalaman berkunjungan ke objek wisata yang terletak di negara bagian Victoria tersebut.

Twelve Apostles menarik lebih sejuta pengunjung setiap tahun. (Foto: Jo Curkpatrick/Parks Victoria/AAP)
Twelve Apostles menarik lebih sejuta pengunjung setiap tahun. (Foto: Jo Curkpatrick/Parks Victoria/AAP)

 

Walikota Corangamite Chris O'Connor mengatakan, objek tersebut selalu ramai. "Kita belum memasuki masa puncak saat ini," katanya.

"Memang disediakan toilet sementara. Namun tempat itu seringkali bau pesing saat pengunjung keluar dari mobil," kata O'Connor.

Pencemaran limbah buangan belum lama ini membuat warga setempat khawatir, jika sistem pembuangannya rusak, maka permukiman di sekitar lokasi akan terdampak.

"Kota seperti Port Campbell tidak akan memiliki kemampuan untuk mengatasi,' jelas O'Connor.

Twelve Apostles menjadi salah satu di antara 10 objek wisata yang wajib dikunjungi di Australia, menurut rekomendasi buku perjalanan Lonely Planet.

Sementara itu Wayne Kayler-Thomson dari pengelola pariwisata Great Ocean Road mengatakan isu toilet dan pembuangan di lokasi tersebut sudah lama dan harus segera diatasi.

Ia menayatakan kini sedang dipertimbangkan apakah setiap pengunjung akan dipungut biaya masuk, guna mendapatkan dana untuk memperbaiki fasilitas.

"Kualitas pengalaman semakin buruk karena semakin banyaknya pengunjung, makanya kami perlu meningkatkan standar fasilitas yang ada," katanya.

Walikota O'Connor menambahkan, kemampuan fasilitas di lokasi itu tidak akan bertahan lebih lama.

"Pengunjung datang dalam jumlah ribuan. Tanpa fasilitas memadai anda bisa bayangkan apa yang akan terjadi," tambahnya.