ABC

Obat Antibiotik Lama Dikembangkan lagi untuk Atasi Superbugs

Ilmuwan Australia sedang meneliti obat dari masa lalu untuk mencari cara mengatasi lonjakan penyakit yang resisten atau kebal terhadap Antibiotik.

Peneliti di Universitas Monash tidak berusaha menciptakan antibiotik jenis baru, tetap sebaliknya malah berusaha mengembangkan antibiotik versi lama yakni Polymyxn agar menjadi obat yang lebih mudah dan lebih aman digunakan.

Peneliti utama dalam proyek riset ini, Professor Jian Li, mengatakan Polymyxins bisa menjadi garis pertahanan terakhir untuk mengatasi Gram-Negative superbugs   yakni jenis bakteri mematikan yang kebal terhadap antibiotik

"Polymyxin punya reputasi yang sangat buruk pada tahun 1970 karena ada beberapa laporan klinis yang mengatakan mereka memiliki insiden toksisitas pada ginjal atau toksisitas saraf yang lebih tinggi," kata Profesor Li.
 
Dengan dukungan hibah senilai AUD$10 juta selama lima tahun ke depan dari Institut Kesehatan Nasional AS, Profesor Li berharap Polymyxin dapat memulihkan citranya yang buruk saat ini dan mengubahnya menjadi terobosan pengobatan paling mutakhir.

Profesor penyakit menular di Universitas Nasional Australia, Peter Collignon, mengatakan para peneliti  saat ini banyak menggali kembali obat-obatan di masa lalu karena tidak ada dukungan keuangan untuk mengembangkan antibiotik jenis baru.

"Hanya cara itu yang bisa kita lakukan sekarang karena persoalan mendasarnya adalah tidak banyak obat yang dikembangkan untuk mengatasi apa yang kita sebut gram-negatif," katanya.

Tidak ada insentif untuk perusahaan farmasi

"Kami benar-benar harus menggunakan dan melestarikan obat-obatan yang kita miliki dari masa lalu.  tapi masalahnya obat-obatan itu juga kemungkinan tidak akan muncul segera juga di pasaran karena tidak ada insentif bagi perusahaan farmasi untuk benar-benar mengembangkan obat baru yang hanya digunakan untuk jangka waktu yang singkat, meskipun obat-obatan itu berhasil menyembuhkan penyakit. " papar Collignon.

Profesor Collignon menambahkan fakta bahwa antibiotik dari masa lalu yang dikucilkan karena memiliki efek toksisitas yang kembali dikembangkan menunjukan kalau memang saat ini ada masalah.

"Kami masih benar-benar beruntung di Australia  kita memiliki kasus kebal terhadap antibiotik yang jauh lebih sedikit daripada banyak daerah lain di dunia sehingga kita tahu apa yang harus kita lakukan," katanya.

Collignon juga menyebut kurangnya kesungguhan di dunia untuk melakukan sesuatu secara benar dan berlaku dalam waktu singkat, jawabannya adalah bagaimana mengembangkan obat-obatan lain dan menyelesaikan masalah ini.

Professor Collignon mengatakan riset dan pengembangan Polymyxins yang dilakukan oleh Universitas Monash diperlukan namun disaat yang bersamaan masalah-masalah mendasar seputar pengembangan obat-obatan ini perlu juga digarap.