ABC

Obama Puji Regulasi Senjata di Australia

Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, mengatakan, Amerika Serikat seharusnya mengikuti kebijakan yang diambil Australia untuk menghentikan penembakan massal.

Berbicara di gedung putih, Obama mengatakan, tingkat penembakan massal yang begitu tinggi di Amerika ‘sudah kelewat batas’ yang artinya bahwa tak ada negara maju akan mentolerir.

“Kita satu-satunya masyarakat, kita satu-satunya negara maju di dunia di mana kejadian itu terjadi. Penembakan sekarang ini terjadi seminggu sekali dan merupakan sebuah kisah satu hari. Tak ada tempat lain seperti ini,” keluhnya.

Lebih lanjut Obama mengungkapkan, anggota Konggres di Amerika memiliki ketakutan akan pengaruh Asosiasi Senapan Nasional dan tak akan ada yang berubah sampai opini publik menginginkan perubahan.

Ia memuji upaya Australia dalam mengurangi kejahatan senjata menyusul pembunuhan massal di Port Arthur tahun 1996, yang menewaskan 35 orang.

“Beberapa dekade lalu, Australia mengalami penembakan massal serupa dengan apa yang terjadi di Columbine atau Newton. Dan Australia memutuskan ‘baiklah..cukup sekian..kami tak akan melihatnya kembali’ dan pada dasarnya menerapkan undang-undang senjata yang ketat dan sejak itu tak ada lagi penembakan massal,” tutur Obama.

Komentar Obama meluncur beberapa jam setelah pria bersenjata masuk ke areal olahraga sebuah SMA di Oregon dan menembak mati seorang murid sebelum akhirnya bunuh diri. Kejadian tersebut adalah penembakan ketiga di tempat umum seperti banyak minggu sebelumnya.