ABC

NSW Kaji Kemungkinan Pelarangan Penggunaan Telepon Pintar di Sekolah

Di negara bagian New South Wales (Australia) ada kemungkinan di masa depan murid sekolah dilarang menggunakan telepon pintar di dalam sekolah dan hanya boleh menggunakan HP ‘model lama.’

Sekarang ini di sana sedang dilakukan kajikan mengenai penggunaan telepon pintar (smartphone) di sekolah yang dilakukan oleh psikolog anak-anak terkenal Dr Michael Carr-Gregg.

Kebijakan itu dinamakan ‘dumbphone policy’, pada dasarnya melihat penggunaan telepon di kalangan murid sekolah dari TK sampai Kelas 12.

“Masih ada telepon yang tidak memiliki kamera, yang tidak bisa digunakan untuk mengakses internet.” kata Carr-Gregg.

“Namun HP tersebut masih bisa digunakan bagi anak-anak untuk berkomunikasi dengan orang tua mereka.”

Penyelidikan mengenai penggunaan HP bagi murid sekolah tersebut merupakan yang pertama kali dilakukan di Australia.

Begitu banyaknya murid SD sudah menggunakan Snapchat

A school boy texts on a mobile phone.
Dilaporkan semakin banyak murid SD di Australia yang memiliki akses ke media sosial.

ABC News: Nikki Roberts

Didasarkan dari banyaknya keprihatinan yang disampaikan oleh orang tua, guru dan juga akademisi, Dr Carr-Gregg mengatakan penelitian itu juga dilakukan di tengah meningkatnya laporan adanya ‘cyber-bullying’.

Cyber-bullying adalah perilaku yang dilakukan secara online dengan mengejek, atau menyebarkan informasi yang tidak benar mengenai orang lain, yang kadang berdampak buruk.

“Kita bahwa ini mengganggu proses belajar di sekolah.” kata Dr Carr-Gregg.

“Dan kami khususnya tertarik dengan dampaknya di sekolah dasar dimana banyak sekali murid yang sudah memiliki akses ke Snapchat, Instagram dan media sosial lainnya yang menimbulkan pertanyaan apakah media itu sesuai bagi usia mereka.”

“Saya kira masalahanya adalah ketika kita melihat bahwa satu dari empat murid sekolah di bawah usia 12 tahun mendapat perlakuan buruk di internet. Kita tidak bisa diam dan tidak melakukan apapun.”

Menteri Pendidikan NSW Rob Stokes mengatakan kajian itu akan melihat manfaat dan kerugian penggunaan media sosial.

"Kita menyadari bahwa anak-anak sekarang memiliki akses ke teknologi yang tidak dimiliki oleh generasi sebelumnya.’

“Kajian ini akan melihat semuanya, namun saya kira cara terbaik untuk bereaksi terhadap teknologi ini tidak sekedar melakukan pelarangan, namun harus merupakan respons yang bervariasi.”

Dr Carr-Gregg mengatakan ada potensi bagi penggunaan telepon pintar sebagai alat pengajaran dan kajian mereka akan melihat semua opsi yang ada.

“Ada guru yang mengatakan kepada saya bahwa mereka bisa menggunakan telepon pintar untuk mengadakan kuis.” katanya.

“Dari situ mereka akan mendapat jawaban segera, juga mendapat informasi yang lebih luas, juga bisa mendapat gambar langsung, namun semua itu harus berada di pengawasan guru.”

Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini