ABC

Negara Bagian Victoria Mundur dari Tuan Rumah Pesta Olahraga Persemakmuran 2026

Pemerintah negara bagian Victoria yang beribu kota di Melbourne memutuskan untuk membatalkan diri menjadi tuan rumah Pesta Olahraga antarnegara Persemakmuran 2026.

Pemimpin negara bagian Victoria, Daniel Andrews, mengumumkan pembatalan tersebut hari Selasa (18/07), dan menyebut alasan utamanya adalah biaya penyelenggaraan yang bisa membumbung sampai A$7 miliar.

Sebelumnya diprediksi bahwa pesta olahraga ini akan berkontribusi sekitar A$3 miliar bagi perekonomian Victoria, di mana pertandingan akan diselenggarakan di kota-kota regional.

"

"Yang jelas adalah bahwa biaya penyelenggaraan pesta olahraga ini di tahun 2026 tidak lagi sebesar A$2.6 miliar seperti yang diperkirakan dan dianggarkan," kata Andrews.

"

"Saya tidak mau mengambil dana dari rumah sakit dan sekolah hanya untuk menyelenggarakan sebuah acara yang sekarang [biayanya] diperkirakan naik tiga kali lipat dibandingkan perkiraan tahun lalu."

Terkait pendanaan tersebut, Andews sebelumnya sudah mengumumkan paket sebesar A$2 miliar bagi regional Victoria, 600 juta lebih sedikit dibandingkan janji yang sudah disampaikan sebelumnya.

Paket pendanaan tersebut termasuk A$1 miliar bagi Dana Pembangunan Perumahan Regional untuk membangun 1.300 rumah baru di kawasan regional.

Pendanaan bagi Pesta Olahraga Persemakmuran (Commonwealth Games) tidak muncul dalam anggaran negara bagian Victoria tahun ini.

Ketika ditanya mengenai berapa biaya yang masih harus dihabiskan untuk pembatalan tersebut, Daniel Andrews pada saat ini dia tidak mau memberikan angka "spekulasi".

"Saya tidak mau membicarakan hal ini dengan pihak Commonwealth Games melalui media di Melbourne ketika saya memiliki tim yang melakukannya di London," katanya.

Penampilan Andrews minggu ini sangat berbeda dibanding saat dia berdiri di tengah lapangan di Stadion Eureka di Ballarat, sekitar 115 km dari Melbourne saat mengumumkan Victoria sebagai tuan rumah.

"Pesta olahraga yang akan berbeda dari yang lain, itulah yang persisnya kami janjikan," katanya di bulan April tahun lalu.

"Kami sangat, sangat percaya diri bahwa kami bisa menyediakan lapangan kerja, kami bisa menyediakan fasilitas yang lebih baik, perumahan lebih baik, dan ini akan menjadi contoh bagi dunia."

Pemimpin partai oposisi di Victoria John Pesutto dalam reaksinya mengatakan pembatalan ini "merupakan keputusan yang sangat memalukan" bagi Victoria.

"

"Keputusan ini merupakan pengkhianatan bagi regional Victoria, dan menegaskan bahwa Victoria sudah bangkrut dan Partai Buruh tidak bisa membangun proyek-proyek besar tanpa biaya yang menggelembung," kata Pesutto dalam sebuah pernyataan.

"

"Pembatalan tuan rumah Persemakmuran ini sangat merusak reputasi Victoria sebagai yang terdepan dalam penyelenggaraan event dunia."

Reaksi dari Federasi Persemakmuran 

Commonwealth Sport yang mengurusi berbagai cabang yang dipertandingkan mengatakan bahwa kesalahan utama terletak di tangan pemerintah negara bagian Victoria, karena keinginan yang terlalu ambisius.

"Angka yang disebut hari ini adalah A$6 miliar, yaitu 50 persen lebih banyak dari yang dilaporkan ke dewan komite dalam pertemuan bulan Juni," kata pernyataan  Commonwealth Sport.

"Sejak diputuskan menjadi tuan rumah, pemerintah sudah membuat keputusan untuk mempertandingkan lebih banyak cabang di lokasi regional, mengubah rencana tempat pertandingan, yang semuanya menambah pembiayaan."

Commonwealth Sport mengatakan mereka hanya mendapat pemberitahuan mengenai pembatalan delapan jam sebelum diumumkan dan sebelumnya mendapat laporan bahwa dana yang tersedia cukup.

Direktur Eksekutif Commonwealth Games Australia Craig Phillips mengecam keras tindakan pemerintah Victoria dan mengatakan "mereka dengan sengaja tidak memperhatikan rekomendasi untuk memindahkan tempat pertandingan ke Melbourne " dan tetap "bersikeras" untuk menggunakan fasilitas olahraga sementara yang dibangun di regional Victoria.

"Pernyataan bahwa pendanaan akan meningkat tajam menurut saya adalah hal yang dilebih-lebihkan dan tidak  berdasarkan kenyataan dalam laporan ke panitia penyelenggara yang dilakukan bulan Juni," kata Phillips.

Phillips mengatakan keputusan tersebut "merupakan hal yang memalukan" bagi reputasi Melbourne sebagai pusat penyelenggaraan berbagai acara dan kegiatan olahraga.

"Saya akan berhati-hati bila saya adalah badan olahraga internasional dan melakukan sesuatu di negara bagian ini di masa depan

Sejauh ini tidak ada kota lain yang menawarkan diri menjadi tuan rumah sehingga diragukan Pesta Olahraga Negara Persemakmuran tahun 2026 akan terselenggara.


Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari ABC News.