ABC

Nasehat Tentang Seks Sebaiknya Datang dari Orangtua

Orangtua bisa berperan besar dalam mendidik anak tentang seks, sehingga anak-anak tidak terpengaruh pornografi, yang seringkali tak sesuai kenyataan. Saat ini, pornografi bisa diakses secara gratis dengan internet, bahkan oleh mereka yang masih anak-anak.

Demikian dikemukakan pakar dari Australia, Prof Alan McKee. Pengarang buku The Porn Report ini menyatakan, bila anak muda bergantung pada pornografi untuk mendidik diri mereka tentang seks, batasan antara fantasi dan realita akan kabur.

Oleh karena itu, orangtua harus memberi tahu remaja bahwa pornografi bukanlah panduan untuk seks.

"Dari begitu banyak segi, seks yang porno berbeda dengan seks sebenarnya," jelas McKee, "[seks yang porno] memperlihatkan yang enak dilihat, dan bukan yang memang enak untuk dirasakan."

Ada beberapa elemen yang tidak ditampilkan dalam pornografi, ucapnya, seperti penggunaan kondom. Selain itu, pornografi seringkali tidak mengedepankan kepuasan seksual seluruh pihak yang terlibat, dan tidak memperlihatkan apa yang terjadi sebelum hubungan seksual.

"[Pornografi] tidak menunjukkan negosiasi dan kesediaan dalam seks," ucap McKee, "Pornografi jauh lebih berfokus pada hal-hal yang memberi kepuasan pada laki-laki, bukan perempuan, dan itu harus kita sampaikan pada anak muda."

Lebih dari 350 orang tua dan remaja di negara bagian New South Wales, Australia, menghadiri forum tentang seks dan kesehatan seksual. Dalam forum ini, diadakan berbagai workshop dan dihadirkan sejumlah pakar.

Sebagian anak muda di konferensi itu berpendapat bahwa gara-gara pornografi, banyak teman mereka tak tahu beda antara seks yang sebenarnya dan seks yang porno.

"Laki-laki di bahan porno tampak mendominasi dan mendapatkan lebih banyak kepuasan, jadi anak-anak muda lelaki menyangka memang begitu adanya," ucap Birdie, seorang remaja yang hadir.

"[Pornografi] memberi harapan-harapan palsu tentang apa yang dimaui dan bisa dilakukan oleh perempuan," ucap Keasha.

Orang tua seringkali canggung berbicara tentang seks, namun, menurut McKee, lebih baik bicara jujur soal ini dengan anak saat mereka masih muda. Ia membantah pendapat bahwa gara-gara berbicara tentang seks, remaja akan buru- buru melakukan hubungan seks.

"Kalau kita menolak bicara tentang itu dengan mereka, mereka akan meraba-raba," ucapnya.

Menurut McKee, kebanyakan orang Australia mulai melakukan hubungan seks saat berusia 16 tahun. Namun, di Belanda, di mana orang tua lebih sering berbicara tentang seks dengan anak-anak mereka – kebanyakan remaja menunda hubungan seks sampai mereka berusia 17 setengah tahun.

Profesor Alan McKee dari Queensland University of Technology tengah menjalankan workshop di forum PASH (The North Coast Positive Adolescent Sexual Health Consortium) di daerah Byron Bay.