ABC

NASA Luncurkan Pesawat Tanpa Awak Pantau Perubahan Iklim

Badan Antariksa Amerika, NASA, sedang menyiapkan peluncuran pesawat tanpa awak (drone) di wilayah angkasa Australia selama enam minggu. Tujuannya, untuk pengumpulan data tentang perubahan yang terjadi di lapisan atmosfir guna membantu memahami perubahan iklim.

Pesawat drone yang akan digunakan adalah Global Hawk Unmanned Aerial Vehicle (UAV) eks Angkatan Udara AS, yang merupakan drone terbesar dan paling canggih yang pernah beroperasi.

Spesifikasi drone ini memiliki kemampuan memantau radius 20.300 km serta kemampuan terbang selama 32 jam. Global Hawk juga memiliki sayap sepanjang 35,3 meter.

Menurut pengumuman NASA, satu dari dua buah drone jenis ini akan menjalankan misi ilmiah dari basisnya di Guam di Pasifik untuk "menelusuri perubahan yang terjadi di lapisan atas atmosfir guna membantu para ilmuan memahami bagaimana perubahan itu berdampak pada iklim di Bumi".

Dijelaskan, para peneliti memasukkan 13 peralatan ke drone tersebut untuk mengambil sampel udara, menganalisa awan, radiasi sinar matahari dan gas.

NASA sebelumnya juga telah meluncurkan drone guna memonitor hurricane di wilayah Atlantik.

Diperkirakan, drone NASA ini akan menjelajahi angkasa Australia pada ketinggian  45 ribu hingga 60 ribu kaki hingga Maret mendatang.

Pada November 2013 lalu, drone Global Hawk juga beroperasi membantu upaya pemulihan di wilayah Filipina yang dilanda badai topan.