ABC

Narkoba Jenis Baru ‘Snapchat’ Picu Gangguan Kesehatan

Empat pria di Darwin dibawa ke rumah sakit dengan gejala perilaku yang agresif serta histeris setelah menenggak narkoba jenis baru bernama ‘Snapchat’.

Sebuah pil dengan logo aplikasi media social ‘Snapchat’ yang memiliki kandungan dasar garam mandi. (Foto: Kepolisian Australia Utara)
Pil kecil berwarna merah muda dan biru tersebut memiliki gambar hantu yang diambil dari logo aplikasi media sosial ‘Snapchat’.

Satu orang dari 4 pria itu mendapat perawatan intensif dan tiga lainnya dirawat biasa di rumah sakit setelah mengkonsumsi pil ‘Snapchat’ pada akhir pekan 14 juni.

Ini adalah akhir pekan kedua dimana penduduk Darwin dilarikan ke rumah sakit setelah menenggak pil jenis baru tersebut.

Peristiwa itu telah memicu polisi dan pakar kesehatan setempat untuk mengeluarkan peringatan tentang bahaya ‘Snapchat’ yang memiliki kandungan, yang dikenal dengan sebutan, garam mandi.

“Anda tentu tidak mau memasukkan zat ini ke dalam tubuh anda. Ini sebenarnya bukan barang baru – walau logonya tergolong baru, ini adalah racun yang sama,” ujar Perwira Detektif, Peter Shiller.

Ia menghubungkan narkoba jenis baru ini dengan sebuah penyerangan yang dilakukan tunawisma di Amerika Serikat pada tahun 2012, yang melibatkan zat garam mandi.

“Jika anda ingat masalah yang terjadi di Florida- bahwa ada seorang pria tunawisma memakan muka seseorang –itulah masalah yang diakibatkan konsumsi zat garam mandi. Tablet ini kemungkinan diproduksi secara lokal dengan logo itu, tapi garam mandi tetap zat utamanya,” ucap Peter.

Ketua Tim Medis Australia Utara, Steven Skov, mengatakan, ‘Snapchat’ tergolong kelas amfetamin dan memperingatkan kaum muda untuk menjauh dari narkoba tersebut.

“Mereka menjadi agresif saat memakai pil ini dan juga membahayakan diri mereka sendiri. Kami tahu bahwa dengan narkoba jenis ini ada peluang untuk terkena serangan jantung, untuk terkena gejala demam tinggi yang bisa merusak otak,” jelas Steven.