Narapidana Paksakan Agama dan Ideologi Ekstrim
Narapidana berusaha memaksakan rekannya untuk memeluk agama yang bertolak belakang dengan kemauan mereka. Itu terungkap dalam dokumen internal Corrective Services (lembaga pemasyarakatan) di negara bagian New South Wales.
ABC News mendapatkan dokumen internal pemerintah New South Wales yang merinci tentang sebuah perkelahian yang pecah karena soal agama di sebuah fasilitas Corrective Services tahun lalu.
Laporan itu mencatat pemicu perkelahian adalah sekelompok tahanan mencoba untuk memaksa “tahanan non-Muslim untuk pindah agama Islam”.
Dokumen yang disensor di beberapa bagian itu didapatkan melalui perundangan Government Information (Public Access) atau GIPA Act dan tidak menyebutkan secara detail fasilitas penjara yang dimaksud.
Laporan menyebutkan intervensi cepat oleh staf penjara tampaknya telah membubarkan perkelahian sebelum sampai kondisi tidak bisa ditangani.
Laporan insiden menguraikan sekilas tantangan yang jarang dihadapi oleh staf penjara yang mengelola kelompok besar tahanan berbahaya.
Beberapa dari tahanan itu mengindoktrinasi yang lain dengan pandangan radikal dan ideologi ekstrim.
Ancaman masyarakat
Tahanan yang dipandang sebagai ancaman ekstrim di belakang jeruji tetap dilepaskan ke masyarakat, sebut dokumen itu.
ABC News mendapatkan prosedur operasional yang merinci kategori berbeda dan ancaman yang terhubung dengan tahanan berbahaya, termasuk teroris dan anggota geng sepeda motor.
Juru bicara Corrective Services mengonfirmasi ada 34 tahanan di NSW yang dihukum karena pelanggaran keamanan nasional, digolongkan sebagai Extreme High Risk Restricted (EHHR) — golongan tertinggi — atau National Security Interest (NSI).
Dokumen itu juga menjelaskan prosedur pembebasan yang mengonfirmasi kalau tahanan dengan status “Active Extreme Threat Inmate (ETI)” kadang-kadang dilepaskan dari penjara.
Dokumen itu tidak menjelaskan apakah tahanan berisiko tinggi tetap dilacak di masyarakat oleh agen intelijen atau polisi setelah dibebaskan.
Dalam sebuah pernyataan, Corrective Services memastikan mereka ikut serta dalam beragam upaya pemerintah negara bagian dan lembaga pemerintah federal untuk mengembangkan program dan layanan untuk membidik pelanggar berisiko tinggi dan bekerja untuk meningkatkan kemampuan di wilayahnya.
Program anti-radikalisasi
Awal bulan ini, Menteri Utama negara bagian NSW Gladys Berejiklian mengumumkan 47 juta dollar million nilai upaya anti-radikalisasi yang baru, termaksud pembuatan 30 tempat berpenjagaan sangat ketat (Supermax) dan satu unit keamanan ekstrim untuk menempatkan tahanan berbahaya di dalam penjara Goulburn.
Dokumen itu membuat garis besar rangkaian kebijakan dan prosedur bagi staf penjara untuk dinilai, dikelola dan coba mengintegrasi kembali tahanan berbahaya.
Ini bisa termasuk pengawasan dan perekaman pembicaraan telepon, surat, dan percakapan pengunjung — termasuk yang di luar bahasa Inggris.
Prilaku berbahaya juga dikelola dengan sebuah sistem lisan dan peringatan tertulis, rencana pegelolaan prilaku dan kajian keamanan yang tengah berlangsung oleh staf penjara, termasuk pakar intelijen.
Sejumlah konseling dan progam psikologis tersedia sebagai pilihan perbaikan. Dokumen itu menyarankan isolasi bagi tahanan yang paling kuat dengan kekerasan pada High Risk Management Correctional Centres sering diperlukan sebagai satu-satunya cara untuk memastikan keamanan staf, tahanan dan pengunjung.
Diterjemahkan pada 29 Juni 2017 oleh Alfred Ginting dari berita ABC News.