ABC

Nando’s Australia Minta Maaf Karena Ada Ulat Dalam Ayam Yang Disajikan

Perusahaan makanan cepat saji Nando’s di Australia telah meminta maaf kepada seorang pembeli yang mengatakan bahwa ayam yang dibelinya berisi ulat ketika dibeli di Newcastle (New South Wales).

Emy Wamboi merekam video ulat-ulat tersebut di dalam daging ayam yang dipesannya di restoran Nando’s di Kotara, sekitar 160 km utara Sydney minggu lalu.

Para petugas kesehatan dari Kota praja Newcastle dan juga staf Newcastle sedang melakukan penyelidikan mengapa ini bisa terjadi.

Wamboi mengatakan kepada ABC bahwa dia sedang makan bersama anaknya yang berusia tujuh tahun ketika dia melihat adanya hal yang aneh di makanannya.

“Anak saya waktu itu sudah kelaparan.” katanya.

“Dia kan baru berusia tujuh tahun dan dia mengatakan ‘saya mau makan ayamnya.”

"Lalu saya lihat ayamnya, dan saya lihat beberapa ulat di dalam ayam tersebut.’

Insiden ini terjadi beberapa hari setelah ulat juga ditemukan dalam sajian steak daging yang sudah dimasak di sebuah restoran di Sydney.

Wamboi kemudian mendapatkan kembali uang yang sudah dibayarkan dan mengatakan dia senang bahwa petugas kota praja Newcastle menyelidiki insiden tersebut.

“Saya tidak mau ada orang lain yang ke sana dan mengalami hal serupa, karena itu membuat saya tidak mau makan ayam lagi. Saya tidak lagi menyantap ayam sejak itu.” katanya.

Nando’s sudah mengeluarkan pernyataan meminta maaf kepada Wamboil.

“Nando’s sudah melakukan penyelidikan menyeluruh mengenai masalah ini dan menyimpulkan bahwa restoran Kotara sudah mengikuti seluruh prosedur kebersihan dan cara memasak yang benar.” kata seorang juru bicara Nando’s.

“Ayam kami dibuat sesuai pesanan, dan lalat atau ulat tidak akan mampu bertahan hidup ketika ayamnya dimasak, dimana ayamnya dipanggang, dengan permukaan tempatnya memanggang mencapai suhu 350 derajat Celcius.”

“Karena restoran merupaakn tempat terbuka, dan ulat itu ditemukan di kulit ayam, kami memperkirakan bahwa insiden itu disebabkan oleh lalat yang terbang dan hinggap ketika makanannya hendak disajikan, dan akhirnya ditemuikan oleh pembeli setelah itu.”

Lihat artikelnya dalam bahasa Inggris di sini