ABC

Musisi Muda Yogyakarta Belajar Orkestra Serius di Melbourne

Dua musisii muda asal Yogyakarta Elgar Putrandhra dan Longginus Alyandu berharap bahwa apa yang mereka lakukan bersama tim Melbourne Symphony Orchestra (MSO) selama empat pekan terakhir akan berguna bagi karir mereka di masa depan di bidang musik klasik.

Elgar yang bermain biola dan Longginus yang memainkan celo merupakan dua musisi yang berasal dari Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta yang bisa mengujungi Melbourne sebagai bagian dari kerjsasama antara MSO dengan pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Keduanya bersama dengan tiga musisi MSO hari Selasa (21/11/2017) memainkan beberapa lagu termasuk lagu tradisional Cublak Cublak Suweng dalam aransemen klasik dalam sebuah resepsi di Melbourne.

Resepsi diadakan oleh Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) Kantor Perwakilan Negara Bagian Victoria yang banyak memfasilitasi kerjasama MSO dengan DIY.

Para musisi MSO bulan September lalu tampil di Candi Prambanan di perbatasan Yogyakarta-Jawa Tengah di depan sekitar 1000 penonton dalam penampilan orkestras musik klasik pertama bagi MSO di luar Australia.

Setelah serangkaian kerjasama musik di Indonesia, kemudian Elgar dan Longginus memenangkan audiensi untuk bisa berlatih dengan para musisi MSO selama empat pekan di Melbourne.

Keduanya juga tampil dalam beberapa konser bersama MSO.

Konjen RI di Victoria Dewi Wahab bersama Elgar Putrandhra (tengah) dan Longginus Alyandu
Konjen RI di Victoria Dewi Wahab bersama Elgar Putrandhra (tengah) dan Longginus Alyandu

Foto: Sastra Wijaya

Dalam percakapan dengan wartawan ABC Sastra Wijaya, baik Elgar maupun Longginus mengatakan mereka mendapat banyak pelajaran berharga selama berada di Melbourne, terutama dari sisi manajemen mengelola sebuah orkestra.

“Ada banyak yang kami dapatkan hal yang sangat berguna nantinya kalau memang kami akan terlibat dalam pengelolaan orkestra.” kata Longginus yang baru menyelesaikan pendidikann di ISI.

Selain itu, mereka juga belajar bagaimana para musisi berlatih secara profesional sebagai bagian dari pekerjaan mereka.

“Kalau untuk memahami satu lagu atau mempersiapkan satu pertunjukkan kami mungkin memerlukan satu bulan, mereka hanya berlatih selama beberapa hari saja.” kata Elgar yang masih berada di tahun terakhir di ISI.

Dalam sambutannya, Direktur negara bagian Victoria di Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) Australia Jenny Bloomfield mengatakan kedatangan dua musisi muda asal Yogyakarta ini merupakan bukti semakin meningkatnya hubungan antara Indonesia dan Australia.

“Mengutip Menteri Luar Negeri Julie Bishop, hubungan Indonesia dan Australia berada dalam keadaan paling baik, tidak pernah sebaik ini sebelumnya.” kata Bloomfield.

Resepsi kemarin juga digunakan sekaligus untuk perpisahan dengan Konjen RI untuk Victoria dan Tasmania, Dewi Savitri Wahab yang akan mengakhiri tugasnya setelah bertugas selama tiga tahun.

Sembilan orang berdiri dalam foto bersama
Sophie Galaise (dua dari kiri) Direktur Pelaksana MSO, Dewi Wahab (tiga dari kiri), Konjen RI, dan Jenny Bloomfield (dua dari kanan) Direktur Victoria DFAT bersama para musisi.

Foto: Sastra Wijaya