ABC

Musim Semi di Australia, Banyak Ular Berkeliaran

Setiap musim semi tiba di Australia, warga diperingatkan soal ular-ular yang mulai keluar dari sarangnya setelah bersembunyi selama musim dingin. Tetapi menurut data, yang banyak menjadi korban justru anjing dan kucing.

Karena kondisi cuaca yang lebih hangat di musim semi, ular-ular banyak yang keluar dari sarangnya. Seringkali, kucing dan anjing jadi korban gigitannya.

Dr David Mason dari Rumah Sakit Hewan di Adelaide mengaku rata-rata ada satu hewan dalam seminggu untuk dirawat di kliniknya karena gigitan ular.

Jumlah rata-rata ini mungkin tidak banyak, tetapi menurut Dr Mason, mayoritas hewan yang digigit ular akan mati sebelum pemilik menyadarinya.

"Kucing cenderung lebih sering berinteraksi daripada anjing," kata Dr Mason.

Karenanya, kucing lebih beresiko untuk digigit.

Tapi anjing lebih rentan terhadap gigitan ular, khususnya dengan ular coklat, yang lebih banyak ditemukan di Australia Selatan.

"Gigitan ular bisa mematikan anjing dalam waktu kurang dari 30 menit," ujar Dr Mason.

Kucing memiliki ketahanan yang lebih lama terhadap gigitan ular, antara 12 sampai 24 jam.

Kucing dan anjing lebih sering jadi korban gigitan ular

Dr Mason mengatakan 95 persen dari anjing dan kucing yang digigit di Australia Selatan berasal dari ular cokelat, gigitan lainnya yakni dari ular merah-dan jenis ular harimau.

Terlihat lemah, lesu dan akhirnya hilang kesadaran diri adalah gejala dari gigitan.

Klinik modern kini dapat mendeteksi dengan cepat, jika hewan telah digigit ular. Pendeteksian dilakukan dengan tes darah.

Dr Mason mengatakan cara terbaik untuk menghindari hewan peliharaan berinteraksi dengan ular adalah dengan memasang pagar, atau disimpang di kandang. Tak hanya itu rumput sebaiknya dipangkas secara teratur, sehingga tidak menarik bagi ular untuk menghuninya.