ABC

Musim Gelombang Panas Kembali Melanda Australia

Larangan total menyalakan api diberlakukan di New South Wales (NSW) Australia mulai hari ini (2/11/2018) mengantisipasi perkiraan cuaca yang mencapai 40 derajat Celcius di bagian barat negara bagian itu.

Dinas Pemadam Kebakaran Pedesaan NSW (RFS) memperingatkan suhu udara tinggi serta angin kencang dengan kecepatan hingga 60 kilometer per jam di beberapa wilayah, akan memudahkan terjadinya kebakaran dengan cepat.

“Kita kini rasakan suhu 30-an lebih. Itu merupakan gelombang panas pertama musim ini,” kata Inspektur Ben Shepherd dari RFS.

“Dalam kondisi semacam ini, kebakaran bisa menjadi tak menentu, bergerak sangat cepat,” tambahnya.

Larangan total akan mencakup wilayah mulai dari Illawarra/Shoalhaven dan Southern Ranges di selatan, hingga melintasi Kota Sydney dan Hunter Valley di utara.

Tingkat bahaya kebakaran di sebagian besar wilayah kini sangat tinggi. Tingkat sangat bahaya diberlakukan di Illawarra/Shoalhaven.

Pakar meteorologi Ashleigh Lange menjelaskan kondisi panas, kering dan berangin mendahului cuaca dingin akan meningkatkan bahaya kebakaran.

Peringatan cuaca angin buruk juga telah dikeluarkan untuk wilayah Southwest, Snowy Mountains, dan daerah khusus ibukota Canberra (ACT).

Wilayah terpanas akan terjadi di bagian barat NSW, dengan suhu diperkirakan antara 30-an dan 40-an.

Kota Sydney akan mengalami suhu 37 derajat pada Jumat hari ini dan bertahan hingga malam hari, sebelum agak menurun jadi 30 derajat pada hari Sabtu.

“Malam ini akan hangat dan pengap, dengan perkiraan suhu minimum 23,” jelas Lange.

Namun pada pada hari Minggu, katanya, kondisinya akan membaik dengan suhu minimum 17 derajat.

Dengan adanya larangan total menyalakan api, kegiatan BBQ dengan bahan bakar padat dilarang, begitu pula tukang las hanya diperbolehkan dalam ruangan.

Inspektur Shepherd mengatakan BBQ dengan bahan bakar gas dan listrik tetap diperbolehkan di perumahan atau di area yang ditentukan di taman.

“Dalam cuaca seperti ini kita tak ingin melihat orang sembrono dan menyalakan api di luar,” katanya.

Pasalnya, kata dia, api tersebut jelas akan berkembang dan menjalar dengan cepat.

Shepherd memperingatkan warga untuk mempersiapkan rumah dan properti mereka menghadapi kebakaran hutan.

“Rumah yang disiapkan dengan baik dan dijaga secara aktif dapat menjamin keamanan saat terjadi kebakaran hutan,” tambahnya.

Pada Agustus dan September lalu, angin kencang telah memicu kebakaran hutan namun menurut Rob Rogers dari RFS, pemicunya adalah kemarau karena saat itu belum memasuki musim panas.

Diterbitkan oleh Farid M. Ibrahim dari artikel ABC Australia.