ABC

Museum Inggris Tolak Kembalikan Perisai Perang Leluhur Warga Aborijin

Pewaris pejuang Aborijin yang perisainya diambil oleh Kapten James Cook mengaku mereka merasa dilecehkan oleh tawaran dari Museum Inggris yang berniat meminjamkan kembali benda bersejarah milik keluarganya itu ke Australia.

Rodney Kelly mengatakan perisai perang milik Gweagal dan sejumlah peralatan lainnya adalah  milik kakek buyutnya yang ke-6, seorang pejuang perang warga Aborijin bernama Cooman yang sempat melakukan kontak dengan Kapten James Cook di Botany Bay pada 1770.
 
Kelly dan keluarganya mendesak Museum Inggris untuk mengembalikan artefak tersebut ketika perisai itu dibawa ke Australia untuk dipamerkan di Museum Nasional Australia.        
 
Baru-baru ini Kelly menulis surat ke Wakil Direktur Museum Inggris, Jonathan Williams, yang meresponnya dengan tawaran untuk meminjamkan artefak tersebut kembali ke Australia di masa mendatang.
 
"Kami sangat terhina dengan jawaban di surat tersebut karena artefak itu bukan milik Museum Inggris, “ katanya.
 
"Sudah terdokumentasi dengan jelas kalau artefak tersebut mereka ambil dari nenek moyang Kami, karenanya kami merasa terhina sekali ketika mereka mengatakan Mereka hanya bisa meminjamkan Kami artefak tersebut,” katanya.
 
Surat dari Museum Inggris itu memang mengakui kalau perisai perang itu merupakan symbol kuat dari kontak awal pendatang Eropa di Australia",  namun surat itu tidak memuat pernyataan kalau mereka akan memberikan artefak itu kembali ke pemilik tradisional.
 
Seorang tetua warga Aborigin Arrernte, Chris "Pudhari" Tomlins, dari Australia Tengah  mengatakan penolakan museum untuk mengembalikan artefak itu merupakan contoh dari dampak lanjutan penjajahan terhadap warga Aborigin Australia.
 
"Perisai itu merupakan lambang pertama dari perang perbatasan yang dimulai di negara ini dan yang masih terus berlangsung hingga hari ini," katanya.
 
Paman Chris juga mengatakan pengembalian perisai perang itu akan sangat penting maknanya bagi "proses penyembuhan" antara warga kulit putih dan Aborigin Australia.
 
Kelly mengatakan tidak ada upaya oleh museum Inggris untuk menjelaskan mengapa mereka tidak bersedia mengembalikan artefak tersebut.
 
Dia mengatakan artefak itu barang milik di Sydney, di mana mereka berasal.
 
"Apa yang saya ingin terjadi adalah saya ingin perisai dan tombak untuk tetap tinggal di Australia dan berada di acara untuk publik Australia."
 
Menurutnya artefak itu milik Kota Sydney, tempat artefak itu berasal.
 
"Yang Kami inginkan adalah perisai perang itu tetap berada di Australia dan dapat diperlihatkan bagi warga publik Australia,” tegasnya.