ABC

Murid Kelas 1 di Australia Akan Dites Membaca dan Berhitung

Di Australia, sebuah panel bentukan pemerintah merekomendasikan agar anak-anak Kelas 1 SD menjalani tes membaca dan berhitung.

Tes itu akan dilakukan di catur wulan ketiga, dengan murid dan guru akan bertemu muka satu sama lain.

Tes membaca itu akan didasarkan uji phonetik seperti yang sudah digunakan di Inggris sejak tahun 2012.

Phonetik adalah metode yang diajarkan kepada anak-anak dengan bagaimana setiap kata atau kumpulan kata berbunyi.

Inilah contoh pengujian phonetik yang dilakukan di Inggris saat ini.

Murid ditanya dengan kata-kata yang nyata, dan juga kata yang bunyinya tidak benar untuk menguji apakah murid mengerti phonetik.

Tes itu akan berlangsung antara lima sampai 10 menit.

Kata yang tidak memiliki arti juga dimasukkan ke dalam tes untuk menguji apakah murid benar-benar mengerti makna dasar bunyi, bukan sekedar karena mengandalkan ingatan.

Rekomendasi bagi adanya tes baru tersebut dibuat oleh sebuah tim panel para pakar yang diangkat oleh Menteri Pendidikan Australia Simon Birmingham awal tahun ini.

Ini akan menjadi test tambahan, selain tes tahunan NAPLAN, yang harus dilakukan oleh para murid di Australia sejak Tahun ke 3 ke atas.

Di Australia tidak ada sistem ujian tahunan di akhir tahun ajaran, dengan semua murid akan naik ke kelas berikutnya.

Untuk mengetahui kemampuan mereka, setiap tahun tertentu misalnya kelas 3, 5, 7 dan 9, murid menjalani tes nasional bernama NAPLAN untuk mengetahui perkembangan masing-masing.

Ketua panel ahli Jennifer Buckingham dari Centre for Independent Studies mengatakan tes ini harus sesuai dengan usia murid.

“Anak-anak pada usia ini mungkin tidak mengerti mengenai tes yang formal,” kata Dr Buckingham.

“Jadi penilaian satu per satu antara guru dan murid akan memungkinan guru melakukan penilaian oral. Jadi mereka tidak menggantungkan diri misalnya pada hasil tulisan.”

“Kita bisa menentukan seberapa banyak yang sudah diketahui murid dengan melihat bagaimana mereka membaca, atau bila menghitung, dengan mendengar jawaban dari peertanyaan yang ada.”

Serikat guru mengatakan tes itu tidak diperlukan

Serikat guru di Australia (The Australian Education Union) bersikap kritis terhadap usulan tersebut.

Presiden serikat guru Correna Haythorpe mengatakan para guru sudah pasti mengetahui kekurangan murid masing-masing.

“Kami tidak melihat perlunya tes standar untuk murid berusia enam tahun ketika mereka masuk sekolah.”

“Sekolah kita sudah melakukan penilaian terhadap murid, dan mereka sudah bisa melihat apa saja kebutuhan para siswa.”

“Yang mereka perlukan adalah tambahan sumber daya, sehingga mereka bisa melakukan membantu murid yang memerlukan bantuan.”

Menteri Pendidikan Simon Birmingham mengatakan tes ini akan digunakan untuk mengidentifikasi murid-murid yang memerlukan bantuan ekstra di awal mereka mulai bersekolah.

Dia mengataakn tambahan dana dari pemerintah akan digunakan oleh sekolah guna membantu para siswa tersebut.

Diterjemahkan pukul 12:40 AEST 18/9/2017 oleh Sastra Wijaya dan simak beritanya dalam bahasa Inggris di sini