ABC

Mulut Kaku Tapi Penting Belajar Bahasa Asing

Meski berisiko membuat dagu pegal dan lidah kelu, para akademisi menyarankan agar warga Australia belajar bahasa asing untuk memperluas pemikiran dan menikmati manfaat budaya yang didapatkan dari keberagaman bahasa.

Dengan semakin terhubungnya Asia dan Australia melalui perdagangan, bisnis dan migrasi, pertukaran budaya sering terhambat oleh keterbatasan memahami bahasa.

Profesor linguistik dan direktur Festival Bahasa Adelaide Ghil'ad Zuckerman mengatakan Australia pernah memiliki keragaman bahasa dan sekarang punya alasan yang jelas untuk lebih sadar bahasa.

“Dari 330 bahasa Aborigin yang pernah hidup di sini sebelum kolonisasi, hanya 13 yang masih hidup dan dipakai, yang berarti hanya 14 persen…dengan kata lain, 96 persennya merupakan korban, yang saya sebut linguicide – alias pembunuhan bahasa," jelasnya. 

“Jadi Australia bahkan secara etis punya alasan penting untuk memimpin keragaman bahasa dan bahkan bisa dikatakan untuk kebangkitan bahasa."

"Saya pikir bahasa-bahasa Asia cukup relevan bagi Australia, terutama karena banyak sekali orang Asia di sini dan kedua, karena Australia juga terletak di kawasan Asia Pasifik. Dan faktanya, bagus buat Australia untuk memiliki (warga) yang mengerti dan bisa berbicara dengan lancar," jelasnya.

Professor Ghil'ad Zuckermann, ABC International: Daniel Hamilton
Professor Ghil'ad Zuckermann, ABC International: Daniel Hamilton

Profesor Zuckermann mengatakan bicara bahasa Asia bagi penduduk Australia tidak saja akan memberikan keuntungan dalam bidang karir, namun juga pemahaman budaya yang lebih baik.

"Sebagian orang Asia bicara bahasa Inggris tetapi dengan dengan gaya (dan dialek) mereka, dan ini sesuatu yang penting buat dipelajari oleh orang Australia."

“Ada keuntungan ekonomi untuk belajar bahasa-bahasa Asia, tetapi keuntungan budaya lebih penting menurut saya," tambahnya lagi.

Statistik menunjukkan bahwa keadaan bisa diperbaiki di tingkat sekolah.

“Di sekolah negeri di Australia Selatan, hanya 5 persen siswa kelas 12 yang berlajar bahasa (lain) di tahun 2013. Jika anda liat, hanya1 di antara 20 siswa kelas 12 yang belajar bahasa (asing) apapun," kata Prof Zuckermann.

Di sebuah pusat pertukaran budaya, ada orang-orang yang sedang belajar bahasa Cina sedang berkumpul untuk menikmati proses belajar bahasa Mandarin yang terkenal sangat menantang.

Sean Williams, ABC International: Daniel Hamilton
Sean Williams, ABC International: Daniel Hamilton

Sean Williams telah mempelajari bahasa Cina selama 5,5 tahun dan tertarik belajar sekembalinya dari liburan ke Cina.

Dia memfasilitasi kelompok percakapan bahasa Cina tetapi dia mengatakan bahwa meski sudah belajar selama separuh dekade, dia masih jauh dari lancar.

"Saya mencatat kemajuan sampai level yang tidak pernah saya bayangkan, tetapi jalan masih panjang," ujarnya.

"Selain kepala pusing karena belajar bahasa baru, wajah dan mulut Anda juga digeraknya dengan berbagai cara yang berbeda, sehingga Anda pun akan mengalami sakit mulut pada awalnya, sampai Anda agak lancar," tambahnya lagi.

Xin Liu teaches Mandarin, ABC International: Daniel Hamilton
Xin Liu teaches Mandarin, ABC International: Daniel Hamilton

Xin Liu, dari Wuhan, tinggal di Australia untuk sekolah tetapi menyempatkan waktu untuk menjadi relawan untuk membantu orang-orang belajar yang sedang belajar bahasa Cina untuk mempraktekkan percakapannya.

Dia mengatakan aspek nada dalam bahasa Cina sebagai tantangan terbesar bagi mereka yang bahasa ibunya bahasa Inggris.

“Saya kaget karena ternyata pengucapan mereka umumnya cukup bagus, tapi mereka tidak bisa kontrol nadanya. Ada empat nada dalam bahasa Cina dan saya temukan kebanyakan mereka tak bisa bicara dengan keempat nada itu dengan benar."

"Tetapi tentunya itu sangat tergantung seberapa sering mereka menggunakannya…Anda harus memakainya jika ada kesempatan untuk mempraktekkan bicara bahasa ini," jelasnya.