ABC

Model Aborigin Terkena Kanker Setelah Memenangkan Kompetisi Besar

Venessa Harris semula berharap hidupnya akan berubah drastis setelah dia memenangkan sebuah kompetisi modelling besar di Brisbane, namun beberapa bulan kemudian model berusia 12 tahun ini didiagnosa menderita kanker sumsum tulang belakang.

Bulan September tahun lalu, Venessa yang berasal dari Windorah, sekitar 1199 km dari ibukota negara bagian Queensland, Brisbane, baru saja memenangkan kompetisi modelling yang diselenggarakan oleh agen yang bermarkas di Brisbane, Tamblyn Models.

Untuk kemenangan itu, Venessa akan mendapat kontrak selama tiga tahun, dan juga hadiah untuk berkunjung ke Paris.

In September last year, 12-year-old Venessa from Windorah in outback Queensland was on top of the world.

Foto terbaru Venessa Harris sedang menjalani perawatan kanker di Brisbane. (Karen Monaghan)

Namun 5 Januari lalu, Venessa diberitahu bahwa dia mengidap Ewing's sarcoma, kanker sumsum tulang belakang yang kebanyakan terjadi pada anak-anak dan remaja.

Ibu Venessa, Karen Monaghan yang begitu stress ketika diberitahu akan penyakit yang dideritanya putrinya tersebut, kemudian juga jatuh sakit selama sebulan.

"Kita sering mendengar orang lain sakit karena stress, dan saya tidak pernah percaya itu benar adanya sampai saya mengalaminya sendiri." kata Monaghan.

"Namun selama dua minggu atau bahkan sebulan, setiap kali saya berbicara mengenai Venessa atau berpikir mengenai, kapanpun, saya pasti muntah."

"Saya muntah muntah terus selaam sebulan, saya tidak pernah merasa begitu sakitnya selama hidup saya." kata Monaghan.

Setelah diagnosa awal, Venessa dan keluarganya akhirnya pindah ke Brisbane dimana Venessa bisa mendapat pengobatan di Rumah Sakit Lady Cilento .

Kanker yang diderita Venessa ditemukan di bagian pinggulnya, dan sekarang dia menggunakan kursi roda untuk memudahkannya bergerak.

Dia optimistis keadaan akan jauh lebih baik di akhir tahun.

"Saya berharap mungkin di akhir tahun, rambut saya sudah tumbuh lagi atau mungkin lebih cepat lagi." kata Venessa.

"Saya juga ingin kembali ke rumah lagi, bisa berjalan lagi, dan kembali bertemu adik saya Tom, melihat teman-teman dan anjing saya."

Berbagai kegiatan pengumpulan dana sudah dilakukan di komunitas aborijin di daerah-daerah terpencil seperti  Birdsville, Windorah dan Bedourie untuk membantu Venessa dan keluarganya.

Baru-baru ini hari golf di kota Bedourie yang hanya berpenduduk 100 orang berhasil mengumpulkan dana sekitar $ 3500 (sekitar Rp 35 juta) untuk membantu Venessa.