ABC

Mobil Listrik Bisa Jadi Solusi Transportasi Kawasan Terpencil Australia

Biaya transportasi terus meningkat di kawasan pelosok Australia. Salah satu solusi yang dipertimbangkan untuk masalah ini adalah penggunaan mobil listrik.

Ini disampaikan oleh Pusat Penelitian Kooperatif untuk Partisipasi Ekonomi di Kawasan Pelosok.

Pusat Penelitian ini baru memperbaharui penelitiannya tentang tantangan dalam transportasi di pelosok, bekerjasama dengan Ninti One, badan yang membantu penduduk Australia yang tinggal di kawasan terpencil. 

Dalam laporan tersebut, didapati bahwa biaya transportasi di daerah terpencil dua atau tiga kali lebih mahal dibanding kawasan-kawasan lain, terutama akibat harga bensin dan diesel yang lebih tinggi.

Berarti, tingkat kepemilikan mobil di kawasan terpencil Australia pun lebih rendah dibanding di kota-kota, dan ini mungkin bisa berbuntut praktek 'car pooling' alias berbagi mobil dan biaya bahan bakar. Praktek ini sering dianggap praktek yang ramah lingkungan.

Namun, Jan Ferguson, managing director Ninti One, berkata bahwa isu kesulitan transportasi tetaplah harus disikapi. Solusinya bisa saja mahal, seperti mengaspal jalan, tetapi ada juga pilihan lain.

"Mungkin sudah waktunya kita melihat pilihan lain, dengan perkembangan teknologi saat ini," ucap Ferguson,

"Kita punya banyak mobil jenis four-wheel drive, karena itu yang kita butuhkan saat ke kawasan hutan. Tapi mungkin kita seharusnya memiliki mobil-mobil yang lebih kecil."

"Mobil listrik, yang bisa diisi ulang baterainya dengan menggunakan panel surya, bisa digunakan untuk perjalanan jarak dekat, dan kendaraan besar hanya digunakan untuk perjalanan mengangkut yang lebih besar, atau bisa lebih banyak menggunakan transportasi udara."

Memang, butuh investasi infrastruktur baru untuk mengisi ulang mobil listrik, kata Ferguson, tapi di sisi lain. menurut penelitiannya, ada 18 persen penduduk yang tak bisa berpergian dikarenakan kurangnya sarana transportasi.