ABC

Mikrobiota Usus Kunci Pengobatan ‘Penyakit Barat’

Organisme kecil didalam tubuh manusia ini ternyata memiliki kekuasaan untuk mengontrol pikiran, perilaku dan bagaimana mood atau perasaan Anda. Termasuk juga keberhasilan Anda menurunkan berat badan..

Sejumlah bakteri dan organisme lain yang hidup di usus manusia yang dikenal dengan sebutan Mikrobiota, diduga jumlahnya 10 kali lebih banyak dibandingkan dengan total sel didalam tubuh manusia dan para ilmuwan sekarang mulai mengungkap rahasia bagaimana mereka mempengaruhi hidup kita.
 
Organisme mikrobiota digambarkan sebagai organ tubuh yang memiliki haknya sendiri dan memegang peran utama dalam mencegah atau mengatasi obesitas, asma, diabetes, autisme ataupun schizophrenia.
Sejumlah dampak lain dari bakteri ini sudah tidak lagi dibantah, misalnya Escheria coli, atau yang lebih dikenal sebagai E.coli, yang dikenal dapat menyebabkan keracunan makanan dan sering tidak sengaja tertelan melalui makanan yang tercemar bakteri E.coli tersebut.
Namun para pakar masih belum mengetahui bagaimana  mikrobiota lain mempengaruhi manusia. 

Penyebab ‘penyakit Barat’

 
Profesor Charles Mackay dari Universitas Sydney merupakan peneliti kedokteran berpengalaman lebih dari 35 tahun dan meyakini kalau mikrobiota usus memegang kunci untuk mengobati sejumlah penyakit yang dikenal dengan sebutan ‘penyakit akibat gaya hidup orang Barat’.
"Saya juga akan memasukan daftar alergi makanan, asma diabetes tipe 1 dan 2, obesitas dan kemungkinan autisme dan juga beberapa penyakit lainnya,”
Meski demikian Profesor Mackay mengakui perkiraan ini masih perlu penelitian lebih khusus. Menurutnya beberapa jenis kanker termasuk kanker usus yang juga berdampak pada flora usus dan radang usus.
Professor Mackay mengatakan riset mengenai mikrobiota ini bisa memiliki dampak yang lebih besar pada kesehatan manusia dibandikan terobosan dibidang kesehatan yang ada selama 30-40 tahun terakhir.
“Ini merupakan revolusi dibidang kedokteran manusia,” katanya.
Kemungkinan ini menurut Professor Mackay disebabkan karena jumlah mikrobiota di usus manusia mencapai trilyunan dan mereka berfungsi mencurahkan molekul yang melayani fungsi usus dalam mencerna serat dan banyak hal lainnya termasuk menghasilkan metabolit.
"Metabolit inilah yang kemudian masuk kedalam aliran darah dan menyebab ke seluruh tubuh kita.”
"Bakteri dapat menginfeksi usus dan memproduksi molekul, bisa jadi umum, atau langka yang mungkin memiliki peran mendasar pada sel distal dan atau sel syaraf maupun sel lain yang mempengaruhi fungsi organ tubuh atau sebaliknya membalik fungsi organ tubuh tersebut,”
Pengaruhi turun naiknya berat badan
 
Profesor Mackay mengatakan kaitan antara mikrobiota usus dan berat badan juga menarik, namun sejauh ini belum ditemukan bukti apakah nafsu makan yang tidak sehat juga turut ditentukan oleh bakteri di usus.
Sebuah studi besar di Amerika Serikat yang dikenal sebagai Proyek Microbiome Manusia telah mencoba untuk mengidentifikasi mikro-organisme yang terkait dengan kondisi orang ketika sehat maupun ketika sakit.
Penelitian ini menyimpulkan kalau mikroba menyumbang gen yang lebih bertanggung jawab bagi kelangsungan hidup manusia dari pada gen manusia itu sendiri, dan bahwa ada lebih dari 10.000 spesies mikroba dalam ekosistem manusia.
Namun demikian peneliti juga menemukan kabar baik, dimana kadar atau jumlah dari bakteri di usus dapat dimanipulasi untuk membuat orang lebih sehat.
Mahasiswa PhD di Universitas Queensland, Megan Rossi melakukan penelitian tesisnya mengenai kaitan antara bakteri usus dan penyakit ginjal.
Ia menemukan kalau memasukan bakteri baik yang dikenal dengan pro-biotik dan juga makanan yang sehat pada pasien ginjal dapat membantu kondisi pasien menjadi lebih baik.
 

Sayur-sayuran dikenal sebagai pre-biotik yang penting.