ABC

Migran di Australia Harus Menunggu Untuk Mendapat Bantuan

Pemerintah Federal Australia didesak untuk mengubah aturan waktu menunggu untuk mendapat bantuan kesejahteraan bagi migran baru. Disebutkan hal ini bisa menyebabkan kemiskinan bagi orang-orang yang mencoba keluar dari masalah ini di negeri asalnya.

Menurut perubahan aturan, migran yang baru tiba di Australia akan harus menunggu tiga tahun, bukan dua tahun seperti sebelumnya, untuk memenuhi syarat mendapat bantuan kesejahteraan, seperti pembayaran pajak keluarga, cuti orang tua, dan bantuan perawatan kesehatan.

“Saya rasa ini tidaklah adil … ini sama saja halnya seperti menyuruh bayi yang baru lahir hari untuk berjalan sendiri. Kita harus melatih bayi itu dulu untuk berjalan dan saat mereka sudah mencapai usianya, mereka bisa jalan sendirian,” ujar Stephen Okot, migran asal Sudan.

“Begitulah yang terjadi pada migran yang baru tiba di lingkungan baru, negara baru… ‘dari sekarang kalian harus mulai kerja dan berkontribusi pada masyarakat’.”

Perubahan ini diumumkan sebagai upaya penghematan pemerintah Australia $1,2 miliar.

Dewan Migrasi Australia memperingatkan tindakan tersebut akan mengurangi jumlah migran dalam tenaga kerja Australia, khususnya migran perempuan baru.

“Dukungan dalam beberapa tahun pertama sangatlah penting untuk menentukan jalan bagi kontribusi seumur hidup,” kata Cara Wilshire, Direktur Eksekutif dewan migrasi.

“Partisipasi perempuan dalam angkatan kerja sangat penting di tahun-tahun pertama dan cuti orang tua yang dibayarkan adalah bagian dari proses itu … program untuk migran ini kebanyakan ditujukan bagi kelompok muda dan banyak anak-anak yang akan terkena dampaknya dari perubahan ini.”

‘Apakah ini masyarakat yang kita inginkan?’

Sementara itu Dewan Layanan Sosial Australia (ACOSS) mengatakan ada 50.000 keluarga migran yang akan terpengaruh oleh perubahan tersebut.

“Kami benar-benar kecewa dengan kebijakan ini … ketika seorang migran baru kehilangan pekerjaan mereka, mereka tidak akan mendapat bantuan. Jika seorang anak migran sakit parah dan orang tuanya harus cuti untuk merawat anaknya, mereka tidak didukung untuk melakukannya,” kata Edwina McDonald dari ACOSS.

“Jika Anda sedang butuh finansial, maka harusnya bisa memiliki akses untuk mendapat bantuan… kita harus bertanya, ‘apakah ini masyarakat yang kita inginkan, dimana kita tidak mau membantu orang-orang yang benar-benar membutuhkan demi memangkas pajak untuk keperluan pemilu?”

Menteri Pelayanan Sosial Australia, Christian Porter mengatakan migran baru perlu memberikan kontribusi ke Australia sebelum memenuhi syarat menerima bantuan kesejahteraan.

“Langkah-langkah ini … akan memperkuat prinsip dasar bahwa Australia berharap migran yang baru datang bisa berkontribusi secara sosial dan ekonomi dalam jangka waktu tertentu, sebelum memiliki akses mendapatkan bantuan kesejahteraan rakyat yang besarnya lumayan.”

Namun, Dewan Migrasi mengatakan kontribusi pendatang baru ke Australia perlu dilihat selama seumur hidup.

“Orang-orang yang datang ke Australia datang untuk menetap selama beberapa dekade dan kontribusi mereka akan diukur dalam beberapa dekade, bukan selama beberapa tahun saja,” kata Cara.

“Kita perlu memastikan bahwa kita benar-benar membantu mereka di tahun-tahun pertama, sehingga mereka bisa berkontribusi seumur hidup.”

Disunting dari artikel berbahasa Inggris yang bisa dibaca disini.