ABC

‘Michael Jackson’ Buaya Albino Langka dari Sungai Adelaide

Petugas setempat akhirnya berhasil memburu dan membunuh buaya yang memangsa seorang laki-laki yang tengah memancing ikan di Sungai Adelaide Senin Malam. Diketahui sang predator adalah seekor buaya yang diberi nama Michael Jackson. Nama itu merujuk kepada bagian kepala buaya itu yang berwarna kekuningan alias albino. Pakar mengatakan buaya albino seperti Michael Jackson sangat langka.

Buaya air asin yang diperkirakan memiliki panjang 4,5 meter itu dikenal warga setempat dengan sebutan Michael Jackson, berhasil dilumpuhkan dan dibunuh beberapa jam setelah ia memangsa seorang pria berusia 57 tahun yang diserangnya ketika sedang memperbaiki tali pancing yang tersangkut pada Senin malam.

Kepala buaya itu berwarna putih pucat sementara seluruh bagian tubuh lainnya berwarna normal.

Peneliti buaya, Dr Adam Britton mengatakan telur buaya albino yang berhasil ditetaskan itu sangat jarang, apalagi jika hewan itu berhasil hidup hingga dewasa itu menjadi kasus yang sangat langka alias sangat tidak biasa.

"Kepala buaya ini mengalami hypo-melanistic, artinya kandungan melanin di kepalanya kurang, sehingga menyebabkan warnanya cenderung kuning atau pirang,”

Dr Britton mengatakan kondisi albino membuat satwa biasanya sulit melakukan kamuflase alias penyamaran. Sehingga menjadi sangat mudah dimangsa oleh satwa lain.

"ini yang menyebabkan hewan albino seperti buaya ini tingkat kemampuan bertahan hidupnya sangat rendah,”

Dengan kesimpulan itu Dr Britton menyebut buaya "Michael Jackson" merupakan veteran dalam pertarungan dengan buaya-buaya lain di kawasan itu. Hal itu nampak dari banyak bekas luka di tubuh buaya  albino itu, selain itu salah satu jarinya juga ada yang hilang dan terdapat bekas luka gigitan besar di sisi tubuhnya.

Dr Britton mengatakan buaya albino ini juga sangat dikenali warga sekitar, pemandu wisata dan juga para peneliti karena sangat mudah untuk dicari keberadannya, yakni di sekitar jembatan.

Menurut seorang pemandu wisata di Sungai Adelaide, Pat Chappell, Michael Jackson merupakan penguasa dikawasan sungai itu, yang terkenal dengan tingginya populasi buaya asin di kawasan tersebut.

"Dia sangat dominan,  jantan penguasa teritori di bagian sungai tersebut, ini daerah kekuasaannya dan ia sering kali berpatroli” kata Chappell.

Chappell mengatakan buaya albino yang memiliki warna unik seperti Michael Jackson sangat langka.

"Peluangnya hanya 1 berbanding 100 juta untuk kembali mendapat buaya seperti dia,’ katanya.

Menurut Chappell buaya adalah hewan sederhana yang beroperasi berdasarkan instingnya.

"Mereka tidak banyak berpikir, mereka bukan pemikir, mereka lebih kepada hewan yang cenderung  bereaksi,” katanya

"Karena itu Buaya memahami  rutinitas, jika orang rutin mendatangi sebuah kawasan mereka akan mengetahuinya,” katanya.

Bahkan menurutnya buaya di Sungai Adelaide telah belajar untuk mengkaitkan suara khas dari perahu motor tertentu dan akan mengacuhkan bunyi perahu jenis lainnya.

Serangan yang dilakukan buaya albino Michael Jackson ini terjadi di Sungai Adelaide, sekitar 60 kilometer dari Darwin, pada 18 Agustus siang waktu setempat.

Sang korban diketahui sedang berusaha membetulkan pancingnya dan tiba-tiba diserang oleh buaya albino ini dengan disaksikan oleh istrinya.

Tubuh sang pria akhirnya ditemukan pada senin, 18 Agustus malam hari.