ABC

MH17 : DK PBB Pertimbangkan Draft Resolusi Usulan Australia

Dewan Keamanan (DK) PBB tengah mempertimbangkan usulan resolusi yang disusun oleh Australia untuk mengutuk peristiwa ‘ditembak jatuhnya’ pesawat penumpang milik maskapai Malaysia Airline di Ukraina. Rancangan resolusi itu juga mendesak kelompok bersenjata memberikan akses seluas-luasnya menuju lokasi jatuhnya pesawat dan mendorong negara-negara di kawasan itu untuk bekerjasama dengan penyelidik internasional.

Seluruh penumpang dan kru pesawat MH17 yang berjumlah 298 orang tewas  ketika pesawat jet yang mereka tumpangi diserang oleh rudal pertahanan udara saat melintas diatas wilayah Ukraina Timur pada Kamis waktu setempat.

Australia, yang dalam peristiwa ini kehilangan 36 orang warga negaranya, telah mengedarkan rancangan resolusi kepada 15 negara anggota Dewan Keamanan PBB pada Sabtu malam (waktu setempat) dan para diplomat, yang berbicara anonim mengatakan negara-negara anggota DK PBB akan melakukan pemungutan suara mengenai rancangan resolusi Australia itu secepatnya pada Senin besok.

Rancangan resolusi itu antara lain berisi “desakan bagi pihak yang bertanggung jawab dalam insiden itu dimintai pertanggungjawaban secara penuh  dan bahwa semua negara bekerja akan  sama sepenuhnya dengan upaya untuk membangun akuntabilitas”

 Rancangan resolusi itu juga mengutuk dalam istilah terkuat penembakan terhadap penerbangan Malaysia Airlines MH17" dan "menuntut agar semua negara serta  aktor-aktor lain di wilayah itu  menahan diri dari tindakan kekerasan yang ditujukan terhadap pesawat sipil".
 
Duta Besar AS untuk PBB, Samantha Power mengatakan pada hari Jumat bahwa Washington tidak bisa mengesampingkan tudingan adanya bantuan Rusia dbalik penembakan rudal tersebut.
 
Presiden Rusia Vladimir Putin telah mendesak pemberontak pro-Moskow di Ukraina timur untuk bekerja sama dan telah menegaskan bahwa penyelidikan internasional tidak boleh melampaui pada pengambilan kesimpulan atau peristiwa tersebut.

Moskow membantah keterlibatannya dan telah menuding militer Kiev.

Ukraina dan sekutu Baratnya telah menuduh Moskow memicu pemberontakan pro-Rusia yang mengancam akan memecah belah bekas republik Soviet yang berpopulasi  46 juta orang.
 
Rusia membantah mendalangi kerusuhan dan mengatakan upaya Ukraina untuk mengakhirinya dengan kekuatan militer yang membuat situasi semakin buruk.
 
Rancangan resolusi PBB menyerukan "akses langsung ke lokasi kecelakaan".
 
Dokumen rancangan resolute itu juga "menuntut agar kelompok bersenjata yang mengendalikan lokasi kecelakaan dan daerah sekitarnya dapat menahan diri dari setiap tindakan yang dapat mengganggu integritas dari lokasi kecelakaan dan segera memberikan yang aman, penuh dan tak terbatas ke situs dan daerah sekitarnya".
 
Organisasi Pemantau Keamanan dan Kerjasama Internasional di Eropa mengatakan pada Sabtu lalu mereka telah diizinkan untuk melihat lebih banyak dari lokasi kecelakaan, meskipun orang-orang bersenjata masih menghentikan mereka mendekati beberapa reruntuhan.

Misi PBB di Rusia menolak untuk mengomentari rancangan resolusi tersebut.
 
Dewan Keamanan mengeluarkan pernyataan pada hari Jumat mendesak dilakukannya penyelidikan internasional yang penuh, menyeluruh dan independen, serta akses ke situs dan akuntabilitas yang tepat.
 
Inggris yang merancang teks singkat dan berharap dewan bisa mengeluarkan resolusi itu pada Kamis kemarin, namun Rusia meminta lebih banyak waktu untuk memeriksanya.
 
Rancangan resolusi baru yang dirancang oleh Australia ini mendukung upaya-upaya  untuk mendirikan sebuah penyelidikan internasional yang penuh, menyeluruh dan independen atas insiden MH17 sesuai dengan pedoman penerbangan sipil internasional".
 
Rancangan ini juga "menegaskan bahwa mayat dari para korban hendaknya diperlakukan dengan cara yang bermartabat, terhormat dan profesional".