ABC

Meski Dilarang Sejak 2010, Vaksinasi Fluvax Masih Berlanjut

Puluhan anak di Australia tetap divaksin flu (Fluvax), meskipun vaksin tersebut telah dilarang diberikan kepada anak berusia 5 tahun karena dapat menyebabkan demam, mual dan kejang.

Otoritas Obat-obatan Australia (TGA) menerbitkan rilis ke seluruh kawasan di Australia, kalau pada tahun lalu ternyata ada 43 orang anak dibawah umur 5 tahun yang diberikan vaksinasi Fluvax.

Padahal TGA pada 2010 lalu telah menerbitkan larangan pemberian vaksin Fluvak terhadap anak dibawah umur 5 tahun, setelah vaksin itu  diketahui memicu lonjakan kasus demam dan kejang di kalangan anak-anak  Australia.

Menyikapi insiden ini TGA  menyatakan mulai sekarang akan menempatkan label peringatan tambahan pada kemasan Fluvax untuk mengingatkan dokter agar  tidak menggunakan vaksin itu pada anak-anak.

"Pemberian vaksin Fluvax  itu sudah terlanjur diberikan kepada orang yang menghendaki vaksinasi flu mengingat saat ini belum tersedia vaksin flu lainnya,” kata Presiden Asosiasi Dokter Australia, Steve Hambleton.

"Tidak diragukan kalau vaksin tersebut memang secara tidak sengaja diberikan kepada sejumlah pasien,” katanya.

Pakar penyakit infeksi dari Universitas Nasional Australia, Peter Collignon mengatakan kasus ini bisa merusak kepercayaan publik mengenai program vaksinasi.
 
"Kasus ini sangat tidak bisa diterima, dan itu hanya 43 kasus yang dilaporkan. Mungkin ada lebih banyak lagi yang tidak dilaporkan.
 
"Alasan sebenarnya adalah kita tahu kalau Fluvax menimbulkan resiko dua atau tiga kali lebih tinggi kejadian demam yang sangat tinggi dan deman disertai kejang yang bisa menimbulkan kerusakan saraf permanen pada anak-anak.