ABC

Menyusul Kecelakaan Lion Air, Pesawat Boeing 737 Max 8 di Indonesia Akan Diperiksa

Kementerian Perhubungan Indonesia telah memerintahkan seluruh pesawat Boeing 737 Max 8 diperiksa kembali menyusul kecelakaan yang dialami pesawat Lion Air JT610 hari Senin di lepas pantai Jawa.

Staf dari perusahaan Boeing akan tiba di Jakarta hari Rabu (31/10/2018) untuk membantu mengapa pesawat Lion Air tersebut jatuh di lokasi 15 kilometer dari pantai di Karawang Jawa Barat menewaskan 189 orang.

Para anggota keluarga sudah memberikan sampel DNA guna membantu mengidentifikasi para korban.

Ratusan petugas pencari masih melakukan pencarian di lokasi kejadian, dan berhasil mengumpulkan serpihan dari pesawat ke dalam sekitar 20 kantong jenazah untuk diteliti.

Kepala Pusat Kedokteran Indonesia Polri Arthur Tampi mengatakan mereka sudah menerima belasan serpihan bagian manusia untuk diidentifikasi, dan sedang menunggu hasil tes DNA yang memerlukan waktu sampai delapan hari.

Hari Selasa, para anggota keluarga korban masih berharap adanya mukjizat, dan belum bisa menerima kenyataan bahwa anggota keluarga mereka menjadi korban dalam kecelakaan pesawat yang baru digunakan selama dua bulan, yang dipiloti oleh yang berpengalaman dan terbang dalam cuaca yang bagus.

Banyak diantara mereka berada di Rumah Sakit Polri Kramat Jati di Jakarta guna memberikan sampel untuk uji DNA guna membantu mengidentifikasi para korban.

Salah seorang diantaranya Risko menangnis di luar gedung rumah sakit, di saat dia menunggu bersama keluarga yang lain.

“Ayah saya adalah salah satu penumpang, dan kami belum mengetahui nasibnya.”

“Kami masih berharap yang terbaik karena belum ada pengumuman resmi dari Lion Air.” katanya.

three women are seen crying, one talking on phone
Keluarga korban menunggu kabar mengenai penumpang Lion Air JT610 di Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta.

Reuters: Antara Foto/Dhemas Reviyanto

Pesawat mengalami masalah dalam penerbangan sebelumnya

Kecelakaan ini kembali menimbulkan kekhawatiran mengenai keselamatan penerbangan di Indonesia, dimana industri penerbangan tumbuh dengan cepat dalam beberapa tahun terakhir.

Indonesia baru saja dicabut dari daftar hitam di Uni Eropa dan Amerika Serikat.

Sebelum mengalami kecelakaan, pesawat Lion Air ini juga mengalami masalah dalam penerbangan sebelumnya dari Denpasar (Bali) ke Jakarta hari Minggu.

Alon Soetanto mengatakan kepada TVOne bahwa pesawat turun mendadak dari ketinggian beberapa selama menit-menit awal penerbangan.

“Di menit ketiga sampai ke delapan setelah lepas landas, saya merasa pesawat kehilangan tenaga dan tidak bisa menanjak. Itu terjadi beberapa kali selama penerbangan.” katanya.

"Kami rasanya seperti berada di roller coaster. Beberapa penumpang mulai panik dan ada yang muntah."

Sebelumnya, Presiden Lion Air Edward Sirait sudah mengakui adanya masalah teknis dengan pesawat Lion Air dalam penerbangan dari Bali tersebut namun masalahnya sudah diselesaikan sebelum digunakan paginya dalam penerbangan dari Jakarta ke Pangkal Pinang.

Dalam kesaksian yang ditulis di internet, seorang penumpang lainnya, Conchita Caroline, seorang penyiar televisi yang juga dalam pesawat hari Minggu mengatakan keberangkatan dari Bali ditunda selama satu jam dan ketika pesawat sedang ditarik, terjadi gangguan teknis sehingga pesawat harus kembali ke pintu.

Dia mengatakan penumpang harus duduk di dalam pesawat selama 30 menit tanpa pendingin udara dan mendengar suara mesin yang terdengar aneh.

Dia juga beberapa anak-anak muntah karena kepanasan dan atas desakan penumpang, staf Lion Air mengijinkan penumpang turun.

Setelah penumpang menunggu selama 30 menit di landasan, mereka diminta naik lagi ke dalam pesawat, ketika mesin sedang dicek.

Caroline mengatakan dia bertanya mengenai apa yang terjadi dan hanya mendapat jawaban seadanya.

“Dia hanya menunjukkan bahwa ijin penerbangan sudah ditandatangani, dan dia mengatakan masalahnya sudah diselesaikan.”

“Dia memperlakukan saya sebagai penumpang yang cerewet, meski saya bertanya mewakili penumpang lain, dan juga beberapa turis yang tidak mengerti bahasa Indonesia.” tulis Caroline.

Rescuers examine wreckage as they search waters in an inflatable boat
Petugas menggunakan perahu karet dan berbagai alat canggih lain untuk menemukan lokasi pesawat Lion Air yang jatuh.

AP: Achmad Ibrahim

AP

Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini