ABC

Menteri Keuangan G20 Targetkan Pertumbuhan Ekonomi Global Naik 2%

Pertemuan Menteri Keuangan negara-negara G20 di Sydney berhasil merumuskan kesepakatan untuk meningkatkan target pertumbuhan ekonomi global sebesar 2% dari perkiraan saat ini selama 5 tahun mendatang.

Dalam pidatonya pada penutupan pertemuan tersebut, Menteri Keuangan Federal Australia, Joe Hockey mengatakan pencapaian target tersebut akan dapat meningkatkan GDP dunia lebih dari $2 triliun.

Hockey mengatakan upaya untuk mencapai target tersebut membutuhkan peningkatan investasi namun disisil lain dapat menciptakan jutaan lahan pekerjaan baru.

"Dalam langkah penting ke depan, Menteri Keuangan dan Bank Sentral pemerintah negara-negara G20 telah memutuskan untuk mengukuhkan sejumlah prioritas,” kata Hockey.

"Kita berkomitmen untuk mengimplementasikan kebijakan yang bertujuan utnuk menaikan GDP kolektif lebih dari 2 % di atas perkiraan pertumbuhan ekonomi saat ini dalam kurun waktu 5 tahun mendatang,”

Hockey mengatakan para Menteri Keuangan akan mengukuhkan kebijakan ini dalam pertemuan di Brisbane pada akhir tahun ini.

"Kebijakan ini meliputi upaya negara-negara G20 untuk menyusun kebijakan berdasarkan komitmen ini untuk meningkatkan investasi swasta, terutama di sektor infrastruktur dan kita harus mendorong partisipasi angkatan kerja terutama dari kelompok penduduk perempuan,:” kata Hockey.

Stimulus tetap diperlukan meski ada pertumbuhan di negara besar

Hockey mengakui belakangan ini ada tanda-tanda penguatan pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat, Inggris, Jepang dan China.

Namun perekonomian global menurutnya masih belum tumbuh  kuat, berkelanjutan dan seimbang.

"Kita sepakat kalau pertumbuhan ekonomi masih menghadapi sejumlah kelemahan di beberapa sektor, dan pertumbuhan ekonomi masih dibawah rata-rata yang dibutuhkan penduduk untuk kembali mendapatkan pekerjaan,” katanya.

“Volatilitas di pasar modal yang terjadi belakangan ini dan tingginya tingkat utang publik, melanjutkan ketidakseimbangan perekonomian global dan kerentanan yang masih dialami perekonomian sejumlah negara semakin menggarisbawahi bahwa tantangan penting harus tetap dikelola,” tambah Hockey.

Hockey juga mengatakan bank sentral di banyak negara maju masih perlu melakukan kebijakan bersifat sementara di sektor-sektor yang dapat merangsang pertumbuhan ekonomi.

"Semua bank sentral diharapkan dapat mempertahankan komitmen mereka untuk mengatur kebijakan moneter secara berhati-hati serta dikalibrasi dan dikomunikasikan secara jelas, dalam konteks pertukaran informasi yang berkelajutan dan tetap waspada dengan dampak yang bisa ditimbulkan terhadap perekonomian global,” katanya.