ABC

Menlu Vanuatu Boikot Kunjungan ke Indonesia

Menteri Luar Negeri Vanuatu Edward Natapei memboikot kunjungan para menlu Kelompok Negara Melanesia, MSG, ke Indonesia, dengan dalih adanya perubahan agenda kunjungan.

Gerakan separatis Papua Barat telah memuji Menteri Luar Negeri Vanuatu yang memboikot kunjungan Kelompok Pelopor Melanesia ke Indonesia.

Minggu ini, para Menteri Luar Negeri Fiji, Papua Nugini dan Kepulauan Solomon melakukan kunjungan singkat ke Papua.

Tapi mereka dicegah berbicara dengan wakil-wakil gerakan kemerdekaan disana.
Hari ini, para Menteri Luar Negeri Pasifik – semuanya anggota Kelompok Pelopor Melanesia – diperkirakan akan bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta.

Kunjungan ini telah disepakati tahun lalu dalam pertemuan MSG di Kaledonia Baru. Rencananya, kunjungan ini dimaksudkan untuk melihat situasi di Propinsi Papua, guna mencari dasar bagi kelompok negara-negara MSG tersebut memberi keanggotaan bagi Gerakan Papua Merdeka dalam MSG.

Namun, begitu agenda kunjungan yang disepakati di Kaledonia Baru itu mulai diketahui secara luas, sejumlah negara MSG kemudian menarik diri dari kesepakatan dan mengubah agenda kunjungan. Termasuk di antaranya Fiji, yang mendesak agar agenda kunjungan ke Indonesia diubah.

Begitu agendanya berubah, Vanuatu menjadi satu-satunya negara yang bersikeras pada agenda semula.

Rombongan para menlu negara di Pasifik ini menurut agenda baru, juga akan mengunjungi Papua, meskipun waktunya dibatasi hanya kurang dari satu hari.

Menanggapi sikap Menlu Vanuatu itu, Dr John Ondowame dari Koalisi Nasional Papua Barat bagi Pembebasan yang berbasis di Vanuatu, mengatakan, Indoensia tidak dapat dipercaya.

Vanuatu akan diwakili pada pertemuan itu oleh seorang utusan khusus.

Pemerintah Vanuatu menyatakan, kesepakatan yang akan ditandatangani dengan Jakarta tidak dapat mengatasnamakan kelompok negara MSG.