Menlu AS John Kerry Tiba di Australia
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry tiba di Sydney untuk menghadiri pertemuan tingkat tinggi dengan pejabat Australia dan direncanakan akan memberikan pidato mengenai kerjasama pertahanan dan keamanan internet.
Menteri Luar Negeri. Julie Bishop, yang pulang ke Australia bersama dengan Jhon Kerry sepulang dari menghadiri Pertemuan ASEAN di Myanmar, akan memipin Pertemuan Konsultasi Tingkat Menteri Australia – AS ( (AUSMIN) bersama sejumlah pejabat termasik Menteri Pertahanan David Johnston dan Menteri Pertahanan AS, Chuck Hagel.
Pertemuan ini akan membahas sejumlah isu diantaranya kerjasama pertahanan rudal balistik, keamanan internet dan keamanan kelautan, ungkap seorang petinggi Kementerian Pertahanan Australia.
"Ini merupakan kesempatan bagi Australia dan AS untuk menyelaraskan kebijakan pertahanan mereka sebagai sekutu dan untuk mengeksplorasi cara-cara untuk memperluas kerjasama keamanan serta perencanaan strategis, "kata pejabat itu.
Kerjasama ruang, perubahan iklim, perdagangan dan perkembangan di Irak dan Ukraina juga diharapkan menjadi agenda AUSMIN.
AS tambah 2.500 Personil militer di Australia
Pertemuan ini diikuti kabar kalau kedua negara telah berhasil merampungkan kesepakatan yang akan membuka jalan bagi peningkatan jumlah marinir AS yang akan ditempatkan di Darwin setiap musim kemarau hingga 2.500 personil.
Sebanyak 1.150 marinir yang saat ini ditempatkan di ibukota Kawasan Teritori Utara didasarkan pada perjanjian tahun 2011 yang diluncurkan untuk menindaklanjuti ‘poros’ strategis usulan Presiden Barack Obama ke kawasan Asia yang tengah berkembang pesat.
Pada konferensi pers bersama yang diselenggarakan oleh Menhan David Johnston dan Hagel, diumumkan bahwa Perjanjian postur baru personil AS di Australia ini sudah siap ditandatangani.
"Sesuai dengan kesepakatan, nantinya akan ada sekitar 2.500 personel Angkatan Pertahanan Amerika Serikat ayang ditempatkan terutama ke Kawasan Teritori Utara untuk melakukan latihan di lapangan latihan militer terbuka Commonwealth milik kita," kata Johnston.
Perjanjian ini akan berlaku selama jangka waktu 25 tahun dan merupakan kemenangan bagi Amerika Serikat dan Australia, kata Johnston.
"Kami sangat senang dengan kehadiran personil AS," tambahnya.
Pasukan keamanan laut ini, sangat penting untuk merespon konflik regional dan misi kemanusiaan, diperkirakan akan mencapai 2.500 pada 2017.
Hagel mengambil kesempatan ini untuk mengulangi penekanannya mengenai kepentingan AS di kawasan Asia-Pasifik.
Dengan 200 kapal dan lebih dari 360.000 personel militer dan sipil ditempatkan di kawasan Asia-Pasifik, Hagel menyatakan bahwa AS "akan selalu hadir di Asia Pasifik".
"Kami memiliki kepentingan di sini … kami akan terus memiliki minat di sini, kami adalah kekuatan Pasifik," katanya.
"Kemitraan kami di sini, kewajiban perjanjian kami di sini, adalah penting bagi kami."