ABC

Meningkat Pengguna Sabu di Pedesaan Australia

Sebuah penelitian terbaru menunjukan jumlah pengguna narkoba metamfetamin kristal atau sabu di pedesaan Australia meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan pengguna yang tinggal di pusat kota metropolitan.

Penelitian ini menggunakan data nasional dari puluhan ribu orang dan temuannya dipresentasikan pada konferensi alkohol dan narkoba di Sydney, Senin (31/10).
Kajian ini mengungkapkan penggunaan narkoba sabu meningkat 150 persen, dari sebelumnya hanya 0,8 persen menjadi 2 persen selama enam tahun terakhir antara tahun 2007 hingga 2013.
Penelitian ini juga mengidentifikasikan pria berusia antara 18 dan 24 tahun sebagai pengguna yang paling sering mengkonsumsi narkoba.
Profesor dari Flinders University, Ann Roche mengatakan kerentanan komunitas di pedesaan ikut berkontribusi pada tingginya angka pengguna narkoba di pedesaan ini.
“Secara umum mereka cenderung memiliki tingkat masalah kesehatan yang lebih tinggi, masalah kesehatan mental yang lebih tinggi, tingkat kasus bunuh diri yang lebih tinggi, tapi yang tidak kita perkirakan akan ditemukan adalah signifikannya kenaikan tingkat penggunaan metamfetamin kristal atau sabu,” kata Professor Roche.
“Semua ini merupakan hal yang ikut berkontribusi pada kenaikan penggunaan narkoba tersebut,”
Professor Roche mengatakan pengguna narkoba sabu di pedesaan Australia cenderung berstatus pegawai, sementara pengguna narkoba sabu di perkotaan lebih sering adalah mereka yang kehilangan pekerjaan.
Menurutnya temuan ini menunjukan perlunya strategi yang disesuaikan dengan kebutuhan untuk mendukung layakan kesehatan dan lingkungan kerja.
“Kita bisa memfokuskan perhatian pada lingkungan kerja dan pengaturan pegawai, dan memungkinkan para pegawai mendapatkan informasi yang lebih baik untuk menjadi lebih waspada dan mengenali tanda-tanda telah terjadinya penggunaan narkoba,”katanya.

Kurang kesempatan berkontribusi

Mantan pengguna narkoba sabu, Shana Miller, yang sekarang mempelajari psikologi di Lismore, NSW bagian Utara, mengatakan temuan ini tidak mengejutkan.
“Saya tidak terkejut sama sekali dengan temuan dalam penelitian ini; sesungguhnya seperti inilah keadanya yang saya ketahui selama bertahun-tahun,” kata Miller.
“Di kawasan pedesaan, dimana tidak banyak tersedia kesempatan, tidak banyak yang bisa dilakukan dan disanalah anda akan mendapati banyak orang menggunakan [narkoba sabu],”
Dia mengatakan dirinya harus mengemas barang-barangnya dan meninggalkan daerah kelahirannya di Kingaroy, Queensland, agar bisa mengakhiri ketergantungannya.
“Saya pindah setelah saya memutuskan untuk memulai hidup baru, dimana saya pindah ke wilayah yang lebih kecil dan berkesempatan untuk kuliah di perguruan tinggi,” kata Miller.
“Disana ada lebih banyak peluang kerja.”

Angka ini merujuk pada populasi yang kecil

Namun temuan ini dirilis bersamaan dengan peringatan kalau data ini bisa jadi salah diinterpretasikan.
Dokter Julaine Allan, dari layanan dukungan narkoba dan alkohol Lyndon House di Orange, NSW, mengatakan angka dari penelitian ini telah diterjemahkan keluar konteks.
” Ini sedikit meledak di luar proporsi karena pada tahun 2007 lalu, jika dibandingkan dengan temuan angka yang ada saat ini, metampetamin belum ada, jadi tentu saja penggunanya masih sedikit karena mereka tidak membeli barang tersebut, “kata Dr Allan.
“Kita bicara tentang peningkatan yang hanya kurang dari 1 persen menjadi sekitar 2 persen saja, jadi kita tidak sedang membicarakan tentang sekitar setengah dari populasi atau bahkan sepertiga dari populasi.
“Kita sedang membicarakan tentang sebagian kecil saja penduduk dari kota atau lokasi tertentu, dan ini penting disadar oleh orang-orang.”
Diterjemahkan 21:00 WIB, 31/10/2016, oleh Iffah Nur Arifah. Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.