ABC

Meninggalkan Anjing Dalam Mobil Termasuk Penyiksaan Hewan

Sejak Jumat malam (1/12/2017) waktu Indonesia Barat, jejaring sosial ramai membicarakan soal seekor anjing yang diduga dibiarkan di dalam mobil oleh pemiliknya.

Sejumlah media di Indonesia membuat laporan dari cerita seorang pria bernama Tommy Prabowo yang diunggah di akun Twitter dan Instagram pribadinya.

Tommy berbagi ceritanya saat melihat seekor anjing jenis Maltese, belakangan diketahui bernama Valent, yang menurutnya dalam keadaan terkunci sejak pukul setengah lima sore hingga hampir pukul satu, Sabtu dini hari (02/12/2017).

Rupanya, anjing yang dikunci di dalam mobil di parkiran salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta tersebut ditinggal oleh pemiliknya yang sedang menonton bioskop.

Kepada Tommy, pemilik anjing tersebut mengaku, “anjing saya sudah biasa saya tinggal di mobil.”

Jika insiden meninggalkan anjing di mobil terjadi di Australia, pemiliknya bisa didenda hingga AU$20.000, atau lebih dari Rp 200 juta dan terancam dua tahun penjara. Aturan ini berbeda-beda di tiap negara bagian.

Memang belum ada peraturan pasti soal meninggalkan anjing di dalam mobil, tetapi di Australia perbuatan ini bisa termasuk dalam pasal penyiksaan terhadap hewan, jika anjing tersebut kemudian mati.

Meninggalkan anjing di dalam mobil biasanya menjadi perhatian warga Australia terutama di musim panas. Termasuk juga di pelataran parkir di bawah gedung, dimana tidak ada sirkulasi udara yang cukup.

Awal tahun 2017 lalu, saat musim panas memasuki puncaknya, RSPCA atau yayasan pencegah kekejaman terhadap hewan, di cabang Australia Barat mengaku dalam sehari mereka bisa menerima telepon setidaknya empat kali dari warga yang melaporkan melihat ada anjing dikunci di dalam mobil.

Seekor anjing di dalam mobil.
Seekor anjing di dalam mobil.

Foto: Flickr, CC, Mujtaba Al-Mamun

“Kebanyakan telepon berasal dari tempat-tempat dimana hewan peliharaan tidak boleh dibawa masuk, seperti pusat perbelanjaan atau rumah sakit, orang-orang juga tahu kalau mereka tidak boleh membawa hewan peliharaannya ke dalam,” ujar Amanda Swift, dari RSPCA di Perth.

“Kadang saya benar-benar heran dengan kebodohan orang-orang ini.”

“Warga kemudian panik melihat ada anjing di dalam mobil, kemudian menelepon kami, polisi, dan pihak berwenang untuk menyelamatkan hewan.”

Hanya butuh waktu enam menit

Sudah sejak lama RSPCA di sejumlah cabang negara bagian Australia meluncurkan kampanye nasional ‘Just Six Minutes‘.

Kampanye ini ditujukan agar para pemilik hewan peliharaan, khususnya anjing dan kucing, untuk tidak meninggalkan hewan kesayangan mereka di dalam mobil, khususnya dalam keadaan suhu panas.

“Hanya butuh enam menit untuk anjing mengalami kepanasan saat dikunci di dalam mobil, atau ditaruh di atas bak mobil yang langsung terkena sinar matahari,” tulis kampanye tersebut.

RSPCA cabang Australia Selatan, berserta pihak kepolisian di Adelaide pernah menerima laporan dari sejumlah warga yang melihat dua ekor anjing jenis Maltese dikunci di dalam mobil di pelataran rumah sakit, bulan Juni lalu.

“Kami memberikan konfirmasi kepada warga untuk diperbolehkan memecahkan kaca jendela mobilnya dan menyelamatkan dua ekor anjing tersebut,” kata Andrea Lewis dari RSPCA Australia Selatan saat itu.

Satu anjing mati karena suhu badannya yang kepanasan, sementara seekor anjing lain berhasil diselamatkan setelah polisi membalutnya dengan handuk dingin.

Akibatnya, pemiliknya dijatuhi hukuman penjara dua bulan dan tiga minggu karena dianggap terbukti melakukan penyiksaan terhadap hewan. Ia juga tidak diperbolehkan lagi memiliki anjing peliharaan serta denda senilai AU$3.500, atau lebih dari Rp 35 juta.

Seekor anjing bernama Kelpie sedang duduk di kursi mobil.
Seekor anjing bernama Kelpie sedang duduk di kursi mobil.

Flickr: Jen

Bolehkah pecahkan kaca mobil demi selamatkan anjing?

Di negara bagian Queenland, memecahkan jendela mobil demi menyelematkan hewan peliharaan yang ada di dalamnya adalah hal yang tidak direkomendasikan.

“Saya tentu tidak menyarankan orang untuk melakukannya. Merusak kendaraan milik orang lain juga bisa termasuk jenis kejahatan,” ujar Daniel Young, dari RSPCA Queensland saat dihubungi ABC akhir November lalu.

Ia justru menyarankan jika ada warga yang melihat hewan peliharaan ditinggal di dalam mobil untuk mengontak pihak berwenang.

Badan otoritas kendaraan dan lalu lintas di Queensland, RACQ mengaku sudah menyelematkan lebih dari 670 ekor hewan dari mobil sepanjang tahun 2016.

Angka ini turun drastis dari 710 ekor hewan yang diselamatkan dari dalam mobil di tahun 2015.

Juru bicara RACQ mengatakan mereka memiliki kemampuan untuk bisa mendatangi mobil-mobil dalam hitungan menit. Karenanya, mereka tidak menyarankan warga untuk memecahkan kaca mobil orang lain.

“Ini sama dengan bayi-bayi dan anak-anak yang ditinggal dan dikunci di dalam mobil. Kami tidak sarankan warga memecahkan kaca mobilnya, karena mereka bisa melukai dirinya sendiri saat melakukannya.”