ABC

Mengubah Selera Makanan dengan Melatih Lidah

Mungkinkah mengajari diri Anda untuk menyukai makanan yang biasanya Anda hindari?

Rasa dari brokoli, ketumbar dan brussels sprouts tidak selalu disukai banyak orang.

Tapi ada harapan bagi yang ingin memperluas cita rasa mereka, menurut Dr Veronique Chachay dari School of Human Movement and Nutrition Sciences, University of Queensland di Australia.

“Tekstur dan makanan yang disajikan dengan cara berbeda dapat membantu mengembangkan selera tertentu,” katanya.

“Kita bisa mengubah selera dengan seringnya mencicipi makanan tertentu.”

Misalnya, seseorang yang tidak menyukai pisang, harus memakannya setiap hari selama dua minggu dalam bentuk yang berbeda: dalam bentuk dihancurkan, secara utuh, atau dengan makanan lainnya.

Dia mengatakan banyak orang memilih untuk mulai memakan buah atau sayuran tertentu, meski mereka tidak menyukainya, karena nilai nutrisinya.

“Beberapa orang memiliki alasan ingin menyukai sesuatu karena nutrisinya, motivasi ini juga bisa membantu,” katanya kepada Craig Zonca dari ABC Radio Brisbane.

“Begitu kita berbalik dari tidak menyukainya, kita telah melatih kembali selera Anda.”

Dimulai sejak kecil

Dr Veronique mengatakan apa yang dimakan bayi di awal-awal tahun-tahun perkembangan mereka memainkan peranan besar dengan apa yang akan mereka sukai dan tidak disukai.

“Saat mulai melatih sel sensorik di lidah kita pada usia muda, kita menyukai makanan yang lebih beragam.”

“Ini membuat Anda siap untuk seumur hidup dengan menyukai selera yang berbeda dan lebih terbuka untuk mencoba makanan yang berbeda.”

Bayi yang makan makanan dengan tekstur berbeda akan bangun cita rasa kuat
Bayi yang makan makanan dengan tekstur berbeda akan bangun cita rasa kuat.

Flickr: Philippe Put

Dr Veronique juga mengatakan sebagai manusia, sistem sensorik kita sangat mudah beradaptasi sehingga mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar, termasuk makanan.

“Ini berakhir pada seberapa sering terekspos ke lingkungan atau makan tertentu yang menentukan apakah kita menyukai sesuatu atau tidak,” kata Dr Veronique.

“Selain itu, dari sudut pandang genetik, Anda bisa menjadi pengicip yang berlebihan atau tidak.”

“Ini bisa mempengaruhi cara kita mengartikan selera, dan jika sangat ampuh maka bisa menyebabkan keengganan.”

Diterbitkan pada 11/07/207 pukul 16:00 AEST dari artikel dalam bahasa Inggris, bisa dibaca di sini.