ABC

Mengobati Hilang Ingatan dan Alzheimer Lewat Kelas Seni

Sebuah program seni di Tasmania mengajarkan keterampilan bagi mereka yang mengalami hilang ingatan. Kelas ini pun bisa mengurangi kecemasan bagi para pasien Alzheimer.

Para pasien di Pusat Alzheimer Australia di Tasmania mengikuti program seni tiga kali seminggu. Di kelas ini, mereka belajar mewarnai, menggambar, dan beberapa keterampilan tangan.Salah satu pasien dementia. Foto: Selina Ross.
Salah satu pasien dementia. Foto: Selina Ross.

Grace, salah satu pasien yang mengalami stroke parah di akhir 30-an, mengatakan kelas seni ini banyak membantunya untuk kembali belajar.

Grace yang kini tercatat sebagai pasien termuda yang mengalami dementia, harus kembali belajar berjalan dan berbicara setelah mengalami stroke.

"Saya sangat menikmati [kelas seni], dan yang paling terpenting adalah saya menyukai warna-warna dan sekarang tahu warna apa yang bagus," ujarnya. "[kelas seni] ini membuat saya sangat spesial."

Pasien yang mengalami dementia lainnya adalah Pete, seorang pembuat pemanas air. Dengan keterampilannya yang dimilikinya, ia membuat banyak hasil karya dari tempat garam, botol susu, dan kotak-kotak penyimpanan makanan.

Pelatih program seni ini adalah Michele Wilkie. Wilkie banyak menggunakan material berkualitas profesional untuk kelas seni bagi para pasien.

Menurutnya, proses membuat sesuatu yang baru sangat menguntungkan mereka yang mengalami gangguan ingatan dan lupa dengan memori mereka di masa lalu.

Seni telah dianggap membantu para pasien untuk menjadi rileks dan tenang. Foto: Selina Ross.

Salah satu proyek yang sekarang sedang dilakukan adalah melukis kotak surat yang terbuat dari kayu.

Pemilihan kotak surat ini bukan tanpa alasan, karena pihak pusat perawatan ingin agar para pasien bisa memiliki sesuatu dari hasil karya seni yang dibuatnya.

"Banyak diantara pasien yang sedang dalam masa transisi dari rumah ke tempat perawatan, jadi mereka bisa menyimpan kotak surat ini. Kotak-kotak ini bisa dipakai untuk menyimpan surat-surat yang dikirim orang-orang," jelas Wilkie.

Salah satu hasil karya seni yang dibuat oleh pasien. Foto: Selina Ross.

Wilkie menjelaskan program seni juga telah banyak membantu panti jompo dan beberapa pusat komunitas.

"Kita sekarang berharap bisa membangun sejumlah fasilitas lain, untuk kepentingan seperti fotografi, percetakan, dan pembuatan keramik," ujarnya.