Mengintip Cara Mengembangkan Start Up di Melbourne

Dunia start up kini menjadi perhatian semua negara. Negara-negara di seluruh dunia berlomba-lomba untuk bisa mengembangkan start up sebagai peluang bisnis yang menjanjikan di masa yang akan datang.

Tak terkecuali pemerintah Australia yang juga memberikan fokus tersendiri bagi perkembangan start up. Melbourne sebagai salah satu kota bisnis di Australia juga menaruh perhatian khusus kepada dunia start up.

Pemerintah negara bagian Victoria sadar, perkembangan start up sangat bergantung pada daya kreasi dan inovasi. Apalagi, sebagian besar bisnis start up bergerak di bidang industri kreatif.

Oleh karena itu, pemerintah Victoria memiliki ide untuk mengumpulkan para pelaku industri kreatif itu dalam satu ruang kerja. Meskipun mereka memiliki bisnis sendiri-sendiri, namun ketika berkumpul dalam satu tempat pasti akan terjadi diskusi dan pertukaran ide. Hal ini dianggap akan sangat berguna bagi perkembangan dunia kreatif terutama start up di Melbourne.

Australian Centre for the Moving Image (ACMI) yang bergerak di industri kreatif ditunjuk oleh pemerintah Victoria untuk ‘mengumpulkan’ para pelaku industri kreatif itu. Caranya, dengan berbagai ruang kerja bersama para pebisnis lain yang baru saja memulai usahanya. Program itu dinamakan ACMI X coworking space.

ACMI adalah sebuah lembaga milik pemerintah yang bertugas untuk membuat berbagai materi digital untuk promosi negara bagian Victoria. ACMI juga membuat berbagai materi digital untuk museum-museum yang berada di Melbourne.

Namun, mulai Mei 2016 ACMI diberi tugas lain oleh pemerintah setempat, yakni mengumpulkan para pelaku industri kreatif dan start up di satu ruangan kerja yang sama. Akhirnya, ACMI membuka ruang kerjanya untuk disewakan kepada orang-orang yang bekerja di bidang industri kreatif. Ruangan kantor tidak bisa disewakan kepada orang yang bekerja di bidang lain.

“Konsep coworking space ini memungkinkan kami untuk saling berdekatan. Sehingga, kami memiliki praktisi dari berbagai bidang dalam sebuah ruangan,” ujar Director and Chief Executive of ACMI, Katrina Sedgwick saat ditemui detikcom dan 2 media lain yang difasilitasi Australia Plus ABC International pada Juni 2016 lalu.

Menurut Katrina, dengan bekerja di satu ruangan maka akan terjadi sosialisasi. Pertukaran ide dan gagasan-gagasan baru akan muncul dari para pelaku industri kretaif itu, yang pada ujungnya akan melahirkan start up baru di Melbourne.

“Bukan tidak mungkin mereka nantinya bisa mengerjakan proyek bersama. Mereka akan berbagi ide, inspirasi dan dengan pendekatan yang berbeda-beda,” jelas Katrina.

Kantor ACMI berada di pusat Kota Melbourne, tepatnya di Southbank 4/2 Kavanagh St, Melbourne VIC 3006, Australia. Sebuah daerah yang menjadi pusat perkantoran di Melbourne.

Konsep coworking space adalah berbagi meja. Jadi, orang yang menyewa tempat kerja di ACMI akan mendapatkan satu meja kerja berukuran 2×1 meter. Meja pun dalam keadaan kosong, hanya dilengkapi colokan listrik dan tempat sampah, tidak ada benda lain.

Harga sewa setiap meja adalah AUD 1.000/ bulan (sekitar Rp 10 juta). Namun harga itu dianggap pantas untuk sebuah meja kerja di Melbourne. Ada 60 meja yang disewakan di kantor ACMI. Kebanyakan yang menyewa adalah pekerja industri kreatif seperti periklanan digital, pembuat film, fotografer, pengembang game dan lainnya.

Saat detikcom mendatangi kantor ACMI, terlihat beberapa orang tengah sibuk membuat game. Di sudut ruang kerja yang lain, ada orang yang tengah membuat konsep film. Ada pula fotografer yang tengah sibuk melakukan editing.

Dua wanita muda yang berada di meja tengah terlihat tengah sibuk membuat aplikasi.

Sementara itu, seorang fotografer dan digital desainer yang menyewa meja kerja di ACMI, Andrew Maccol mengaku sangat nyaman bekerja di ACMI dan berdampingan dengan banyak orang baru. Dia sangat senang karena bisa bertukar pikiran dengan pekerja lainnya dan kadang mendapatkan ide baru dari teman-temannya yang juga menyewa meja kerja di ACMI.

“Kadang kami mengobrol tentang perkembangan desain dan dunia digital. Dari situ kadang saya mendapatkan ide baru, sangat menarik,” tutur Andrew.