ABC

Menghabiskan Akhir Pekan di Festival Tulip Tesselaar

Di negeri empat musim seperti Australia, musim semi adalah musim bunga mulai berkembang, dan menyaksikan indahnya bunga-bunga tulip berkembang merupakan salah satu kegiatan tahunan yang sudah berlangsung lama.

Di Australia, sedikitnya ada dua tempat untuk melihat mekarnya tulip yaitu di ibukota Canberra, yang dikenal dengan Floriade, sementara di negara bagian Victoria, ada Perkebunan Tessalaar di kota pedalaman Silvan, sekitar 40 km dari pusat kota Melbourne.

Berkunjung ke perkebunan yang sudah menyelenggarakan perkebunan Tulip sejak tahun 1954, di lahan seluas 25 hektar yang terletak di jajaran pegunungan Dandenong Ranges.

Menghabiskan waktu di akhir pekan ataupun di hari biasa menyaksikan berbagai warna tulip merupakan pengalaman menyenangkan karena semua tersedia dengan baik, mulai dari tempat parkir, kesempatan berfoto dengan tulip, hiburan musik, berpiknik ataupun mencicipi makanan dan produk lokal.

Tahun 2015, perkebunan Tesselaar menanam 120 jenis tulip untuk dinikmati pengunjung. (Foto: Sastra Wijaya)
Tahun 2015, perkebunan Tesselaar menanam 120 jenis tulip untuk dinikmati pengunjung. (Foto: Sastra Wijaya)

 

Dengan pengalaman sudah 62 tahun membuka lahan untuk tulip guna dinikmati oleh pengunjung setiap tahunnya, tidak mengherankan Perkebunan Tesselaar sudah sangat berpengalaman bagaimana membuat pengunjung mudah berkunjung ke sana.

Di akhir pekan, sekitar 20-30 ribu pengunjung di akhir pekan. Untuk memudahkan pembelian tiket yang tahun ini berharga 24 dolar untuk orang dewasa (dengan anak-anak di bawah usia 16 tahun gratis), pengunjung bisa membeli lewat internet.

Di pintu masuk sudah disediakan dua antrian, untuk mereka yang membeli karcis lewat internet maupun langsung di pintu masuk. Hal ini dilakukan untuk mengurangi antrian.

Tempat parkir juga sudah disediakan di tempat-tempat mengelilingi perkebunan sementara mereka yang tidak memiliki kendaraan sudah disediakan bus shuttle dari stasiun kereta terdekat yaitu Lilydale.

Parkir disediakan gratis, dan tidak jauh dari pintu masuk, sesuatu yang merupakan 'kemewahan' karena di tempat lain biasanya parkir akan terletak cukup jauh dari pintu masuk.

Sekitar 500 ribu bunga tulip ditanam setiap tahunnya, dan dengan masa hidup tulip yang sangat terbatas waktunya, Festival ini dilangsungkan bersamaan dengan masa libur sekolah murid sekolah di Victoria, sehingga para orang tua bisa menggunakan masa liburan untuk berkunjung.

Bergambar dengan tulip adalah daya tarik utama Tesselaar Tulip Festival. (Foto: Sastra Wijaya).
Bergambar dengan tulip adalah daya tarik utama Tesselaar Tulip Festival. (Foto: Sastra Wijaya).

 

Daya tarik bagi pengunjung adalah menikmati tulip dengan berbagai warna tersebut. Yang menariknya hampir tidak ada pengunjung yang berusaha memetik bunga-bunga tersebut untuk dibawa pulang. Mereka hanya mengambil foto.

Tidak ada petugas yang mengatur kemana pengunjung harus berjalan. Mereka dibiarkan berjalan di sela-sela bunga, sepanjang itu tidak menginjak. Hanya ada papan yang bertuliskan: Jangan memetik bunga.

Guna membuat pengunjung lebih lama berada di perkebunan tersebut, berbagai hiburan musik, permainan anak-anak dan berbagai kafe dan restoran menjual makanan dan minuman. Juga tersedia tempat-tempat piknik sehingga keluarga yang membawa makanan dan tikar sendiri bisa duduk dan menikmati musim semi dengan matahari yang hangat.

Bekerjasama dengan produk lokal seperti pembuat anggur dan makanan lain, penyelenggara juga membuat tema tertentu setiap minggu, mulai dari Minggu Turki (karena Tulip sebenarnya pada mulanya berasal dari Turki), sampai ke Minggu Belanda (dimana sebagian besar orang mengasosiakannya sekarang).

Festival Tulip Tesselaar berlangsung bersamaan dengan liburan sekolah di Victoria. (Foto: Sastra Wijaya)
Festival Tulip Tesselaar berlangsung bersamaan dengan liburan sekolah di Victoria. (Foto: Sastra Wijaya)