ABC

Mengenal Seni Tattoo yang Semakin Populer di Australia

Kalau dulu seni merajah tubuh atau tattoo biasanya tersembunyi di balik pakaian, kini di Australia, semakin  lebih terbuka dan banyak dilakukan oleh warga. Festival tahunan tattoo sedang digelar di Gold Coast dihadiri seniman tattoo dari penjuru dunia, termasuk dari Bali.

Para individu yang penuh ekspresi, melengkapi kulit dengan tattoo yang akan langgeng sepanjang usia.

Desain dan bentuk tattoo pun beragam, dari bentuk tribal, arti mimpi dan zodiak, maupun sekedar nama, atau peribahasa dan kalimat-kalimat bijak.

Sekarang tattoo pun sudah lebih berwarna, tak lagi sekedar hitam, belum lagi wajah atau foto yang juga menjadi desain tattoo yang belakang sedang jadi tren.

Tapi apakah memiliki tattoo kini menjadi hal yang biasa dan lazim di Australia?

Tattoo yang kini sudah lebih terbuka, termasuk di wajah. Foto: Facebook, Surf n' Ink Tattoo Convention

Budaya Tattoo di Australia

Sejumlah seniman tattoo dari berbagai penjuru dunia, termasuk dari Bali kini sedang berada di festival tahunan Surf n' Ink yang digelar di Gold Coast.

Festival ini pun dihadiri ribuan pengunjung, yang bisa menikmati semua hal yang berhubungan dengan tattoo.

Lindsay Hall, selaku penyelenggara mengatakan tattoo kini tidak lagi bagian dari seniman, tapi gaya hidup di Australia.

"Tattoo adalah benar-benar bentuk ekspresi dari individu," ujar Lindsay.

Seperti biasanya, festival ini pun memiliki ajang perlombaan Miss Surf n' Ink, yang kali dimenangkan oleh Katia Kubacki.

Hampir setengah dari tubuhnya ditutupi tattoo yang terinspirasi dari budaya Jepang, dengan warna hitam dan abu-abu.

Model asal Sydney ini telah mencoba mencari desain yang sesuai dengan kepribadiannya selama hampir tiga tahun.

"Saya tahu apa yang diinginkan, saya tak mau hanya tattoo yang asal-asalan, tetapi butuh rencana sebelum dibuat di tubuh saya," ujarnya.

Festival tattoo yang digelar setiap tahun di Queensland. Foto: Facebook, Surf n' Ink Tattoo Convention

Apakah Tattoo Semakin Populer?

Sejumlah pengunjung festival mempertanyakan apakah tattoo kini menjadi sesuatu yang dianggap biasa, bahkan telah menjadi 'mainstream'.

Nathan dari salah satu studio di Richland, Queensland mengatakan kalau sekarang kalau kulit tanpa tattoo justru menjadi 'tattoo yang baru'.

"Ya, bisa dikatakan sperti itu, malah dianggap tak biasa kalau tidak memiliki tattoo," ujar Nathan.

Seniman tattoo di Bali, Lius mengatakan tattoo di Indonesia pun kini semakin popular. Ia sudah berkecimpung di industri tattoo sejak lima tahun lalu.

"Orang terus menambah tattoo dan semakin banyak tanggapan yang baik dari masyarakat," ujar Lius.

Sementara itu Rosie dari Queensland mengatakan industri tattoo merasa diuntungkan dengan semakin banyaknya perusahaan dan tempat kerja yang memperbolehkan tattoo.

"Dulu ada peraturan kalau tattoo harus ditutup, tapi kini di tempat kerja dan dimana pun mulai memperlihatkan tattoonya," ujarnya.