ABC

Mengenal Natalie Parker, Pelukis Satwa Liar Australia

Sejumlah satwa liar Australia yang terancam punah akan dihidupkan kembali melalui buku anak-anak berjudul Australia’s Endangered Animals yang dikarang Natalie Parker dan Luisa Adam.

Natalie Parker merupakan pelukis satwa liar selama lebih dari 20 tahun, dan bekerja dari studio di rumahnya di Vacy, Hunter Valley, New South Wales.

“Saya selalu menikmati seni, sejak saya masih anak-anak,” katanya.

“Tumbuh besar di lahan pedalaman seluas 5 hektar, mata saya terbelalak melihat kadal naga, possum serta binatang lainnya yang hidup di lingkungan sekitar,” ujarnya.

“Mereka menarik perhatian saya, dan saya pun selalu menyukainya. Saya suka semua hewan. Tentunya bagus jika saya bisa memadukan kedua hal ini bersama-sama dan memulainya dari sana,” ujarnya.

“Begitu memastikan kalau satwa liar merupakan objek yang ingin saya lukis, saya tidak pernah beralih lagi. Itulah momennya, dan saya tidak pernah berhenti dalam kurang lebih 20 tahun ini,” katanya.

Lukisan satwa liar

Proyek buku baru Natalie Parker
Buku baru ini bertujuan mendidik anak-anak mengenai satwa liar Australia yang beresiko punah.

1233 ABC Newcastle: Robert Virtue

Awalnya Natalie bekerja di industri perhotelan, sebelum akhirnya memutuskan terjun sepenuhnya dan berkarir dalama dunia lukis.

“Menjadi seorang seniman itu ibarat berpesta atau kelaparan,” katanya. “Anda harus menghasilkan karya, harus membayar bahan-bahan dan bingkai, kemudian menunggu lukisan terjual sebelum mendapat bayaran.”

“Untuk menjual satu lukisan saja, bisa memakan waktu lebih dari 12 bulan. Sementara anda masih tetap harus makan dan membayar tagihan sementara menunggu lukisan itu terjual,” ujar Natalie.

Buku baru untuk anak-anak

Proyek buku baru Natalie Parker
Natalie Parker melihat pada foto-foto binatang yang sudah dia ambil saat membuat lukisannya.

1233 ABC Newcastle: Robert Virtue

Buku baru mengenai satwa liar Australia yang terancam punah ini sudah mulai digarap selama setahun. Beragam satwa yang terancam punah ditampilkan dalam setiap halaman buku.

“Sebagai seniman, anda cenderung melukis apa yang dimaui orang. Objek seperti burung yang cantik dan semacam itu, yang merupakan sumber pendapatan yang bagus,” kata Natalie Parker.

“[Kami memasukan ke dalam buku] beberapa jenis tikus kecil dan juga kelelawar. Karakter satwa kecil yang amat unik,” jelasnya.

“Kita mengambil satwa ini di sejumlah area berbeda di Australia dan lingkungan yang berbeda … hanya untuk membuka mata anak-anak di seluruh Australia kalau mereka bisa memiliki binatang yang terancam punah dan mereka bisa mempelajarinya,” katanya.

Sambil mengerjakan buku tersebut, Natalie Parker menghabiskan waktu di taman satwa liar dan reptil, mengamati dan memotret binatang-binatang itu, kemudian memperhatikan foto-foto tersebut saat melukis untuk memastikan keakuratan lukisannya.

“Senang sekali bisa melihat binatang-binatang ini melalui lensa. Memotret hewan itu sehingga bisa mendapatkan dimensi tepat, kemudian juga meriset lingkungan dimana mereka tinggal lalu memadukan semua informasi ini,” tuturnya.

Mengajarkan mengenai konservasi

natalie parker
Natalie Parker mengaku dia sangat bangga dengan proyek bukunya dan berharap buku itu dapat memberi informasi pada generasi mendatang.

1233 ABC Newcastle: Robert Virtue

Buku ini menurut rencana akan diluncurkan pada pameran karya seniman Natalie Parker di Morpeth awal November 2016.

Dia mengatakan murid-murid sekolah yang telah melihat buku itu turut mempelajari satwa-satwa yang terancam punah.

“Saya sudah berbicara dengan anak-anak sekolah di Vacy. Mereka sangat terpesona [dengan isi buku tersebut],” kata Natalie.

“Ini berkaitan dengan satwa liar Australia … kecuali jika kita menunjukkan pada anak-anak apa yang terjadi dan mereka terekspos langsung dengan hewan ini, mereka tidak tahu sama sekali,” ujarnya.

“Menyenangkan bisa tunjukan pada mereka hal-hal mengenai kelelawar dan kanguru pohon. Sesuatu yang mereka tidak tahu kalau satwa itu ada,” katanya.

“Bangga,” ujar Natalie mengenai bukunya ini. “Pada tingkat tertentu ini merupakan sesuatu yang saya impikan. Tapi kita tak pernah berpikir akan punya kesempatan mengerjakan sesuatu yang sangat dekat di hati kita,” tukasnya.

Diterjemahkan pada 23:00 WIB. 23/10/2016, oleh Iffah Nur Arifah. Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.