ABC

Mengenal Ilmuwan Australia Penemu Sinar Laser

Inilah Alexander Prokhorov, salah satu penemu laser kelahiran Australia yang juga merupakan pemenang Hadiah Nobel yang mungkin tidak Anda ketahui.

Tapi ketidaktahuan ini bisa berubah setelah ilmuwan terkemuka dan mantan Menteri Sains Australia Barry Jones mengupayakan agar Prokhorov bisa lebih diakui di Australia.

Penemuan Prof Prokhorov sendiri telah mengubah hampir semua hal yang kini kita butuhkan: dari operasi di rumah sakit hingga ke teknologi internet.

Dia memang telah jadi pahlawan sains di Rusia, namun masa-masa perkembangannya sebenarnya dihabiskan di Queensland utara, Australia.

Di hari yang seharusnya jadi ulang tahun Prof Prokhorov yang ke-100, para ilmuwan Australia menginginkan agar dia lebih dikenal, merayakan pencapaiannya dan bahkan mengakuinya melalui perangko sebagai tanda penghormatan.

‘Siberia Kecil’ di Australia

prokhorov dua.jpg
Keluarga Prokhorov kembali ke Rusia tahun 1923 setelah Revolusi Rusia. (Foto: kiriman/Elena Govor)

Keluarga Prof Prokhorov melarikan diri ke Australia sebagai pengungsi dari Kekaisaran Tsar Rusia pada tahun 1912, dan akhirnya menetap di daerah yang dikenal sebagai “Siberia kecil” – tempat tinggal orang Rusia di Atherton.

Pada tanggal 11 Juli 1916, Alexander Prokhorov lahir di Butcher’s Creek, di mana ia menghabiskan enam tahun pertama hidupnya.

Di sekolah setempat, catatan yang tersedia menunjukkan dia menjalani pendidikan dengan suasana pedalaman dan “anak kecil yang berbakat”, demikian dijelaskan fisikawan dari Australian National University, Hans-Albert Brochor.

Cucu Prof Prokhorov, juga bernama Alexander, kepada ABC menjelaskan bahwa kakeknya bercerita tentang “kupu-kupu yang sangat indah, hutan… dan iklim yang hangat”.

“Dia pernah tersesat di hutan dan seluruh penduduk desa turut mencarinya,” kata Alexander.

Kenangan Indah Pendidikan yang ‘Ajaib’

prokhorov tiga.jpg
Professor Prokhorov belajar ilmu fisika pada Institute of Atomic Energy Uni Soviet. (Foto: kiriman/Alex Prokhorov)

Mantan Menteri Sains (1983-1990) Barry Jones, yang mengunjungi Prof Prokhorov saat berkunjung ke Rusia, menjelaskan sang ilmuwan masih memiliki kenangan indah tentang Australia.

“Dia memiliki pandangan jelas dan baik tentang Australia dan keterbukaan dan warna-warni dan pohon-pohon serta lingkungan ajaib tempat tinggalnya,” kata Dr Jones.

Keluarga Prof Prokhorov kembali ke Rusia pada 1923 setelah Revolusi Rusia, di mana dia menyelesaikan SMA-nya dan melanjutkan studi di bidang gelombang radio.

Setelah menjadi tentara Rusia dalam Perang Dunia II dan sempat cedera dua kali, dia kembali belajar fisika di Institut Energi Atom Uni Soviet. Di sinilah dia mengembangkan teknologi yang memungkinkan lahirnya teknologi sinar laser.

Dia menjadi anggota Partai Komunis pada 1950 dan menurut Prof. Bachor, Prof. Prokhorov pernah mencoba mengembangkan “senjata sinar mematikan” saat berada di lembaga tersebut.

Perlombaan Senjata Sinar Picu Revolusi Laser

prokhorov empat.jpg
Prokhorov saat menerima hadiah Nobel atas upayanya mengembangkan sinar laser. (Foto: kiriman/Alexander Prokhorov)

Pada tahun 1964, Hadiah Nobel diberikan kepada Prof. Prokhorov dan rekannya dari Rusia Nikolay Basov serta ilmuwan Amerika Charles Townes – yang secara terpisah bekerja pada topik penelitian yang sama.

“Albert Einstein dalam makalah yang terbit di Jerman [mengusulkan] cara untuk menambah kekuatan sinar dalam sebuah mesin… tapi selama 40 tahun tidak ada yang bisa membuat mesin seperti itu,” kata Profesor Bachor.

“[Prof Prokhorov] adalah salah satu dari mereka yang memiliki ide tepat yang pada dasarnya hal itu terkait dengan menempatkan amplifier di antara dua cermin dan memantulkan cahaya ke depan dan ke belakang berkali-kali, sehingga jadi semakin kuat setiap kali melewati amplifier,” jelasnya.

Prof Bachor mengatakan penelitian itu merupakan bagian dari proyek militer yang lebih besar selama Perang Dingin.

“Kedua negara mencoba semua hal… laser saat itu dianggap sebagai senjata sinar mematikan seperti yang Anda lihat dalam film Star Wars,” katanya.

“Senjata sinar mematikan adalah program awal dan belakangan dengan cepat orang memunculkan berbagai ide mengenai apa yang bisa Anda lakukan – Anda bisa membuat lubang dan membuat lubang sangat berguna untuk memotong logam, atau pengelasan mobil atau untuk operasi,” jelas Prof. Bachor.

Teknologi laser memungkinkan penciptaan berbagai macam perangkat – dari pemutar DVD, barcode scanner, printer 3D dan bahkan kabel serat optik (yang dipergunakan dalam teknologi internet supercepat).

prokhorov lima.jpg
Penelitian Prokhorov memungkinkan pengembangan pemutar DVD dan kabel serat optik. (Foto: kiriman/Alexander Prokhorov)

Prof Prokhorov meninggal pada tahun 2002 akibat pneumonia.

Dalam sebuah wawancara dengan Prof Prokhorov yang diperoleh sejarawan Rusia Elena Govor, sang profesor merenungkan apakah dia akan memenangkan Hadiah Nobel seandainya lahir di tempat yang berbeda.

“Pertanyaan ini tidak bisa dijawab tegas – namun, lahir di Australia sampai batas tertentu telah ditenntukan oleh fakta bahwa saya memenangkan Hadiah Nobel,” katanya dalam terjemahan wawancara itu.

"Jika aku dilahirkan di tempat yang berbeda, seluruh hidup saya akan berbeda," ujarnya.

Ketika bertemu dengan para ilmuwan Australia di konferensi internasional, mereka menyambutku dengan hangat, dan kami saling bersimpati dan merasakan kehangatan persahabatan,” katanya.

Keluarganya Dicurigai Pihak Berwenang Australia

Kehangatan itu tidak brlaku bagi pihak berwenang Australia – catatan intelijen menunjukkan bahwa mereka memantau surat ayahnya Michael, saat mereka tinggal di Australia.

Menurut Dr Gorov, salah satu surat yang ditulis Michael Prokhorov ditujukan untuk temannya Alexander Zuzenko, seorang radikal yang menerbitkan suratkabar Rusia yang disebut Knowledge and Unity di Brisbane.

Zuzenko belakangan dideportasi kembali ke Rusia.

Dr Gorov menemukan beberapa catatan intelijen yang terbenam di Perpustakaan Nasional Australia.

Dalam satu surat, pihak berwenang mengetahui bahwa perpustakaan Rusia telah didirikan kembali di South Brisbane, “yang mungkin dapat merupakan semacam ruang klub di mana kelompok tidak puas dapat mendiskusikan propaganda mereka”.

“Terlihat bahwa jarang ada surat Rusia yang diteliti yang tidak menampilkan semangat revolusioner,” demikian catatan sensor atas surat lainnya.

“Kesimpulan yang harus diambil adalah bahwa jika warga Rusia di Australia yang taat hukum, mereka tidak menulis surat,” katanya.

prokhorov enam.jpg
Laporan intelijen yang tersimpan di National Library of Australia. (Foto: kiriman/Elena Gorov)

‘Buatkan Perangko’

Dr Jones telah berupaya agar keterkaitan Prof Prokhorov dengan Australia ini diakui, melalui penanda permanen karyanya pada laboratorium CSIRO di Atherton tahun 1987-an.

“Kami putuskan untuk memperingati dia melalui sebuah plakat peringatan yang ditaruh di batu dan bersama ilmuwan CSIRO dan berbagai tokoh lainnya kami meluncurkan… di sana di Atherton, di hutan tropis,” katanya kepada ABC.

“Mungkin kita bisa membuatkannya perangko,” katanya.

Pada tahun 1996 Universitas New South Wales menganugerahinya gelar pofesor kehormatan – dan cucunya berharap ada beasiswa atau konferensi yang dinamai untuk menghormatinya.

Sementara itu, sekelompok fisikawan termasuk Prof Bachor menggelar acara untuk mendidik anak-anak sekolah tentang karya Prof Prokhorov dan sejarah laser yang digabungkan ke acara Pekan Ilmiah Nasional (13-21 Agustus).

“Kami menggelar acara interaktif yang pada dasarnya menceritakan kisah ini tapi dengan cara yang akrab dengan anak-anak melalui balon, kita menunjukkan kepada mereka beberapa trik dengan laser – kami memiliki acara yang menghibur tapi di balik itu mereka akan belajar sedikit tentang fisika, apa itu laser serta bagaimana cara kerjanya,” kata Prof. Bachor.

Diterbitkan Pukul 12:00 AEST 3 Agustus 2016 oleh Farid M. Ibrahim. Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.