Mengapa Kita Masih Membeli Air Botolan?
Dengan air keran sama sehatnya dengan air botolan, mengapa sebagian warga di negara maju seperti di Australia masih membeli air botolan. Hal itulah yang menjadi perbincanan dalam Festival Sains Dunia di Brisbane (Queensland).
Salah satunya menurut para ilmuwan adalah bahwa dunia industri telah berhasil mengyakinkan konsumen bahwa air botolan sebenarnya lebih baik.
Di negara bagian Queensland saja, setiap tahunnya konsumen membeli air botolan senilai $1,6 miliar (sekitar Rp 1.6 triliun).
Menurut Prof Gay Hawkins, dari Universitas Western Sydney, pakar dalam masalah teori sosial dan budaya, yang sedang meneliti mengenai semakin ‘berkembangnya’ pasar air botolan, saat ini 22 persen dari sampah yang dikumpulkan setiap tahun dari pantai adalah sampah botol plastik.
“Kita sebenarnya beruntung tinggal di Australia, tinggal di sebuah negara dimana pemerintahnya efisien dan efektif, yang mampu menyediakan air yang aman untuk dikonsumsi,” kata Prof Hawkins.
“Air adalah sumber daya umum dan tidak seharusnya menjadi komoditi.”
Apakah air botolan lebih aman?
Dalam diskusi panel selama Festival Sains Dunia di Brisbane tersebut diungkapkan bahwa sebagian warga yang membeli air botolan, dan tidak mau minum dari air keran, karena adanya bahan kimia seperti klorine dan fluoride yang terdapat di dalam air keran di Australia.
Adanya kandungan fluoride di dalam air sudah lama menjadi bahan perdebatan, dengan beberapa kelompok masyarakat khawatir bahwa kadar fluoride yang tinggi bisa membahayakan kesehatan.
Dr Frederic Leusch seorang ahli tanah dan air mengatakan air keran bisa menyaring klorin, namun tidak bisa sepenuhnya menghilangkan fluoride.
“Ada bukti bahwa klorine tidak bagus bagi kesehatan. Memang beracun, sehingga salah sattu saran dari Yayasan Penelitian Air dan Lingkungan di Amerika Serikat menyarankan perlunya penggunaan saringan.” kata Dr Leusch.
Dia mengatakan Australia memiliki kelompok vokal yang menentang adanya fluoride dalam air, dan ketika ditanya apakah saringan bisa menghilangkan fluoride, jawabnya adalah tidak.
Proses pembersihan yang dilakukan terhadap air minum botolan juga berarti bahwa air botolan akan memiliki bahan kimia.
Dan menurut Dr Leusch, tergantung pada botol plastik yang digunakan, beberapa bahan kimia itu akan masuk ke dalam air, tergantung berapa lama botol tersebut terkena panas matahari.
“Semakin lama air berada dalam botol plastik, semakin besar kemungkinan bahan kimia dari plastik masuk bercampur dengan air.” katanya.
Mengapa kita membeli air botolan?
Menurut pakar masalah pemasaran Gary Mortimer, selain karena air botolan lebih gampang dibeli dan didapat bila tidak tersedia air keran, pemasaran juga merupakan hal penting dalam keputusan konsumen membeli air botolan.
Dr Mortimer mengatakan para penjual air botolan mampu mengyakinkan konsumen untuk membayar guna mendapatkan air minum.
Dengan menggunakan kata-kata seperti ‘pure (alami)” dan ‘nature’s best (produk alam terbaik) dengan gambar pegununganyang diselimuti salju di botol air membuat pandangan konsumen berubah mengenai sebuah produk yang sebenarnya bisa berasal dari keran.
“Sebagai orang pemasaran, saya tidak bisa mengatakan bahwa air dari merek “A” akan lebih baik dari botol merek “B”.” kata Mortimer.
“Sebagai konsumen yang rasional, anda sebenarnya bisa berpikir ‘sebenarnya air yang berasal dari keran sebenarnha juga akan menghilangkan haus saya.”
Artikel ini adalah bagian dari kerjasama di World Science Festival antara QUT (Queensland University of Technology dan ABC)