ABC

Mengapa Australia Berprestasi Dunia di Cabang Olahraga

Australia kembali mencapai prestasi besar di dunia olahraga. Hari Minggu (29/3/2015) tim kriket mereka menjadi juara Piala Dunia setelah di final mengalahkan Selandia Baru di depan sekitar 90 ribu penonton di Melbourne Cricket Ground (MCG).

Bagi anda yang tidak mengikuti perkembangan kriket dari dekat, dan mungkin sama sekali tidak mengerti bagaimana cabang ini dimainkan, boleh disebut bahwa turnamen Piala Dunia kriket ini bisa disebut 'gengsinya' seperti Piala Dunia sepakbola, ketika Jerman menjadi juara di Brasil 2014.

Memang kriket dimainkan di lebih sedikit negara di dunia ini dan kebanyakan dimainkan di negara-negara persemakmuran (bekas jajahan) Inggris. Namun negara peserta seperti misalnya India dan Pakistan, kriket adalah olahraga utama di kedua negara tersebut.

Australia kembali menjadi juara Piala Dunia untuk kelima kalinya. Untuk negara dengan penduduk hanya sekitar 25 juta jiwa, bisa menjadi juara 'dunia' di cabang olahraga dimana India (dengan penduduk lebih dari 1 miliar), Pakistan (lebih dari 182 juta), Inggris dan Afrika Selatan (sekitar 60 juta jiwa), merupakan prestasi yang hebat.

Pemain terbaik Mitchell Starc dari Australia mengangkat piala dunia di Federation Square .(Getty Images: Quinn Rooney)

 

Kemenangan di cabang kriket merupakan prestasi besar kedua yang dicapai Australia di tahun 2015 setelah sebelumnya di bulan Januari timnas mereka di cabang sepakbola menjadi juara Piala Asia setelah mengalahkan Korea Selatan di final.

Kembali di cabang sepakbola, peserta Asia lainnya adalah negara-negara dengan penduduk lebih besar seperti China (lebih dari 1 miliar), Jepang (lebih dari 127 jiwa), Korea Selatan (50 juta jiwa).

Kemenangan di pertandingan beregu di Piala Dunia kriket dan sepakbola ini melengkapi sederetan prestasi yang dicapai para atlet Australia lainnya di cabang seperti renang, balap sepeda, tenis, dan atletik.

Jadi apa yang menyebabkan Australia secara konsisten mampu mencetak tim dan atlet untuk berprestasi di tingkat dunia ? Beberapa faktor menjadi penyebab hal tersebut.

Faktor Cuaca

Salah satu hal yang menguntungkan bagi kegiatan olahraga di Australia adalah bahwa di negeri ini, cuaca tidak terlalu ekstrim, baik panas maupun dingin. Terletak di kawasan sub tropis, Australia pada umumnya memiliki suhu antara 15-30 derajat Celcius hampir sepanjang tahun, sehingga memungkinan kegiatan di luar ruangan dilakukan termasuk untuk berolahraga.

Hampir sepanjang tahun warga di Australia bisa berkegiatan olahraga di luar ruangan. (Flickr/cc Flying Cloud)

 

Di negara lain di Asia yang tropis misalnya sering kali kegiatan harus dilakukan di dalam ruangan karena terlalu panas dan terlalu lembab. Demikian juga dengan di negara-negara yang memiliki empat musim ekstrim. Di Australia, ditambah dengan berbagai fasilitas yang memadai, kegiatan di luar ruangan yang bisa dilakukan dari pagi sampai malam hari memberikan kesempatan untuk melakukan lebih banyak kegiatan.

Faktor Fasilitas

Kemanapun kita pergi di Australia fasilitas untuk melakukan kegiatan olahraga terbuka luas, entah fasilitas lapangan ataupun fasilitas yang memerlukan  penanganan khusus. Untuk kegiatan seperti permainan rugby, kriket, sepakbola (soccer), sepakbola gaya Australia yang diperlukan hanyalah lapangan luas. Hampir di setiap council, fasilitas seperti itu tersedia. Demikian juga misalnya dengan fasilitas khusus seperti kolam renang yang berukuran resmi sepanjang 50 meter dengan standar bagi pertandingan internasional. Di Australia sekurang-kurangnya terdapat 47 kolam renang berstandar Olimpiade.

Di setiap negara bagian, juga pasti terdapat stadion besar yang  bisa digunakan untuk pertandingan internasional, dan untuk masing-masing cabang olahraga. Misalnya di Melbourne, terdapat Melbourne Cricket Ground (yang bisa menampung lebih dari 100 ribu penonton) yang kebanyakan digunakan untuk pertandingan kriket dan sepakbola gaya Australia, sementara untuk pertandingan sepakbola, Melbourne setidaknya memiliki dua stadion yaitu Etihad dan AAMI Park, dengan kapasitas sekitar 20-30 ribu tempat duduk.

Faktor Pencarian Bakat

Perhatian serius pemerintah terhadap olahraga di Australia dimulai di tahun 1980, dengan dibentuknya Institut Olahraga Australia (AIS) di ibukota Canberra. Di sini pemerintah federal menghabiskan dana jutaan dolar setiap tahun untuk mengumpulkan para pelatih dan atlet berbakat dari seluruh Australia dan kemudian dibina untuk berprestasi di cabang-cabang yang akan berprestasi dunia. Di Institut tersebut mereka mendapat dukungan medis, sains dan teknologi yang memadai untuk mencapai hasil tersebut. Pencarian bakat dilakukan melalui berbagai sekolah, dengan hampir semua sekolah di Australia memiliki cabang olahraga tertentu yang ditekuni.

Institut Olahraga Australia di Canberra sudah mencetak banyak atlet kelas dunia. (Flickr./cc  Eguide travel

 

Dengan pengembangan Institut ini, hasilnya segera tampak.  Di tahun 1980-1984, Australia menghabsikan sekitar 500 juta dolar dan prestasi atletnya di Olimpiade Los Angeles adalah mendapat 24 medali. Di tahun 2000 di Olimpiade Sydney, dana yang dihabiskan sudah mencapai 3 miliar dolar dan atlet Australia merebut 58 medali, pencapaian terbesar di Olimpiade sejauh ini.

Faktor Pengembangan Industri

Australia seperti juga di banyak negara maju lainnya sudah berhasil menjadikan olahraga sebagai sebuah industri yang menguntungkan. Tidak mengherankan bahwa Melbourne sekarang bangga menyebut dirinya sebagai 'kota yang paling banyak menyelenggarakan turnamen kelas dunia'. Di tahun 2015 ini menjadi contohnya. Bulan Januari lalu, Melbourne menjadi salah satu kota yang menyelenggarakan kejuaraan sepakbola Piala Asia, yang diselenggarakan dalam minggu yang bersamaan dengan turnamen tenis grandslam Australia Terbuka.

Melbourne Cricket Ground digunakan pertama kali di tahun 1956 ketika Melbourne menjadi tuan rumah Olimpiade. flickr/cc sascha wenninger

 

Balapan mobil Formula Satu musim 2015 juga selalu dimulai dari Albert Park Melbourne setiap bulan Maret selama beberapa tahun terakhir. Setelah Piala Dunia kriket yang berlangsung selama beberapa pekan terakhir, hari Kamis (2/4/2015) di MCG akan dimulai musim kompetisi sepakbola gaya Australia (footy) yang akan berlangsung sampai bulan Oktober. Footy merupakan cabang yang hanya dimainkan di Australia namun juga berhasil menjadi cabang yang paling banyak ditonton di Australia.

Sementara di Melbourne dan Victoria didominasi oleh kegilaan akan footy, di New South Wales (Sydney) dan Queensland (Brisbane) juga akan berlangsung kompetisi rugby.