ABC

Menemukan Inspirasi dari Jalanan di kota Melbourne

Sejumlah benda-benda dan kebiasaan yang ditemukan di jalanan kota Melbourne, seolah memberikan kebaikan. Misalnya saja tempat sampah yang mudah ditemukan di hampir sudut jalanan kota, sehingga bisa membuat warganya malu kalau buang sampah sembarangan.

Bimo SuryajatiSaya adalah Bimo Suryajati, salah satu seniman asal Yogyakarta yang ikut terlibat dalam proyek kolaborasi seni STREET | LIFE bersama seniman Australia. Proyek seni pada dasarnya adalah memaknai sesuatu, seperti benda-benda yang kita temukan di jalanan, baik di Yogyakarta maupun di Melbourne.

Saat para seniman asal Melbourne berada di Yogyakarta, mereka melihat benda-benda atau kebiasaan-kebiasaan yang ada di Yogya yang menurutnya unik. Kemudian kita ubah benda tersebut dengan cara memberikan makna baru terhadap benda itu. Kami membuat benda tersebut menjadi sesuatu yang 'hidup'.

Di Yogja masih sangat kuat animisme. Semua benda itu punya kehidupan. Benda-benda itu merekam kejadian-kejadian yang berlangsung. Benda-benda adalah saksi dari sejarah yang terjadi di sekitar kita, dan kita tidak pernah memperhatikannya, sampai mereka 'hidup'.

Ketika mereka hidup, ada makna baru untuk orang-orang yang melihatnya. Bisa jadi mereka binggung, terkesan, aneh, tapi semua respon memberikan pemaknaan terhadap semua benda-benda yang selama ini tidak dipedulikan.

Proses memberi makna baru ini yang coba kita lakukan dalam instalasi seni STREET | LIFE.

Yang kami lakukan di Melbourne hampir sama. Tapi kami melihat tidak pada benda-bendanya, melainkan pada 'habit' atau kebiasaan orang terhadap benda-benda di jalanan.

Bisa dikatakan semua benda yang ditemukan di Melbourne itu seragam. Tapi keseragaman ini menciptakan kebiasaan yang sangat berbeda dengan apa yang kita temukan di Yogya.

Contohnya saja tempat sampah, lampu peringatan menyebrang jalan, cara berlalu lintas, dan sebagainya. Kita mencoba memberikan pemaknaan kepada benda dan kebiasaan tersebut. 

Dan berikut ini adalah beberapa hal yang kami temukan di jalanan kota Melbourne. Kebiasaan yang menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan di Melbourne.

Sepeda

Program kota yang menyediakan sepeda untuk disewa. Foto: Flickr CC, avlxyz.

Kita melihat banyak sekali penggunaan sepeda, di kota sekelas metropolitan, seperti Melbourne ini. Kebiasaan bersepeda di Melbourne ternyata masih sangat kuat. Kebiasaan ini pun bukanlah sebuah tren. Artinya, sepeda adalah memang pilihan. Banyak sekali sepeda dan hampir ada dimana-mana. Selain itu bersepeda di sini pun bisa dikatakan aman. Orang-orang di kota Melbourne percaya bahwa kalau kita mengikuti peraturan, semua akan baik-baik saja.

Tempat Sampah

Tong sampah yang ditemukan di salah gang di kota Melbourne. Foto: Flickr CC, vincentq.

Saya sangat terkesima dengan kebiasaan orang Melbourne untuk tidak membuang sampah sembarangan. Tempat sampah itu bisa ditemukan dimana-mana. Bagi saya, tempat sampah ini seperti seorang yang sudah tua dan berbicara, "hey, jangan buang sampah disana, tapi disini saja." Tempat sampah juga seolah memiliki 'intimidasi' yang manis dan baik, sehingga warga tidak diberi kesempatan untuk membuang sampah sembarangan. Ini ternyata menjadi kebiasaan yang mendarah daging. Sehingga membuang sampah tidak di tempatnya, kasarnya, sama seperti membuang air kecil di pinggir jalan, sangat memalukan. Saya melihat di dalam tempat sampah ini ada sebuah kebaikan yang sedang ditawarkan kepada orang-orang. Melalui kebiasaan membuang sampah pada tempatnya, maka sampah jarang ditemukan berserakan, sehingga kehidupan lebih baik.

 

'Hard Rubbish'

Monitor komputer bekas, salah satu hard rubbish di jalanan. Foto: Flickr CC, Alpha.

Hard Rubbish adalah sebutan bagi barang-barang bekas rumah tangga yang sudah tidak dipakai lagi. Termasuk dalam 'hard rubbish' ini adalah TV bekas, kulkas, mesin kipas angin, lemari, kursi, sofa, yang sebagian masih bisa dipakai atau belum rusak. Di Australia, termasuk Melbourne, 'hard rubbish' ini bisa diletakkan begitu saja di depan rumah pemiliknya. Mereka yang tertarik mengambilnya, dipersilakan. Yang pertama kali mengejutkan bagi saya, TV, furniture, dan sebagainya dibuang begitu saja.

Tulisan ini adalah sumbangan pemikiran Bimo Suryojati, seniman asal Yogyakarta yang ikut terlibat dalam proyek kolaborasi seni Australia dan Indonesia, STREET | LIFE. Bimo sempat berkunjung ke Melbourne untuk pameran visualisasi hasil karyanya.