ABC

Mencari Jawaban Atas Tantangan Global

Monash Sustainable Development Institute (MSDI) atau Institut Pembangunan Berkelanjutan, lembaga baru pada Monash University, akan fokus mencari jawaban atas sejumlah tantangan global.

Mulai dari mengakhiri kemiskinan dan melindungi planet ini, hingga kesetaraan gender dan menciptakan kota dan masyarakat berkelanjutan, MSDIyang baru diluncurkan akan fokus untuk mencari jawaban atas tantangan global dan masalah penting lainnya yang dihadapi dunia saat ini.

Institut ini akan mengkonsentrasikan keahlian riset, penyampaian dan pendidikan Univeristas Monash yang bertaraf dunia untuk fokus pada tantangan global yang kompleks, yang tercakup dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB di tahun 2030.

Sebanyak 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, yang diadopsi oleh semua negara anggota PBB, bertujuan membawa kemakmuran ekonomi global, inklusi sosial dan kelestarian lingkungan. Termasuk tujuan di bidang kesehatan, pendidikan, kesetaraan gender, pekerjaan, perubahan iklim, lingkungan dan keadilan dan berlaku untuk semua negara, termasuk Australia, mengantar pembangunan global hingga tahun 2030.

SDG Poster
Pemecahan masalah untuk pembangunan berkelanjutan di kawasan Asia-Pasifik.

Unsplash; Forrest Cavale

Presiden dan Rektor Monash, Profesor Margaret Gardner AO mengatakan Institut Pembangunan Berkelanjutan akan menjadi katalis dalam memajukan solusi untuk masalah dunia yang signifikan.

"Monash adalah tempat untuk keahlian luas di bidang keberlanjutan dan bekerja sama secara luas dengan pemerintah dan industri. Pendirian MSDI menyiapkan kendaraan untuk memanfaatkan dan mengeksploitasi keahlian ini dalam cara-cara baru dan inovatif, dalam kemitraan dengan industri dan pemerintah. Ini semua menyangkut upaya menemukan solusi masalah yang paling menantang yang dihadapi planet kita," kata Profesor Margaret.

MSDI dibangun di atas keberhasilan pendahulunya, yakni Monash Sustainability Institute, yang keberhasilan pentingnya termasuk pengurangan emisi dengan menciptakan jalur untuk dekarbonisasi (pengurangan karbon) mendalam, dan sistem pengelolaan air perkotaan yang efisien yang akan membawa air bersih untuk ribuan warga di seluruh Indonesia.

Keberhasilan ini akan ditingkatkan dan diperluas mengingat institut baru ini menyatukan peneliti terkemuka dunia asal Monash, dengan kemampuan teknologi dengan para ahli dari pemerintahan, industri dan masyarakat sipil. Mereka akan bekerja sama pada proyek-proyek antar-disiplin skala besar untuk menari jawaban atas tantangan global yang kompleks.

Direktur MSDI, Profesor Ribka Brown, mengatakan, institut ini akan membangun kesuksesan lokal dalam menerjemahkan penelitian ke dalam kebijakan dan praktek untuk dikerjakan bersama dengan mitra di kawasan Asia-Pasifik dan sekitarnya.

“Keunggulan penelitian Monash adalah substansial dalam bidang terkait dengan pembangunan berkelanjutan, dan kami akan menggunakan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan sebagai kerangka kerja untuk proyek-proyek penelitian antar-disiplin yang berfokus pada dampak, untuk mengatasi tantangan global,” jelas Prof. Brown.

"Dalam konsultasi dengan mitra kami, kami juga mengetahui bahwa perusahaan mempertimbangkan Monash untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan, keahlian dan keterampilan yang mereka butuhkan untuk menciptakan perubahan di dunia dan membentuk masa depan yang berkelanjutan," kata Prof Brwon.

“MSDI mengembangkan kepemimpinan untuk spesialisasi Pembangunan Berkelanjutan sebagai bagian dari program Master Lingkungan dan Keberlanjutan di Monash. Dan kami bekerja dengan Sekolah Bisnis Monash untuk mengembangkan program-program yang mendorong pembangunan berkelanjutan dan kepemimpinan dalam organisasi,” kata Prof. Brown.

Ketua MSDI, Profesor John Thwaites, mengatakan, institutnya didirikan secara unik untuk bertindak sebagai penengah di dalam Monash dan antara Monash dengan organisasi lain yang memiliki kepentingan dalam Pembangunan Berkelanjutan di wilayah Asia-Pasifik.

“Sebagai tuan rumah regional dari Jaringan Solusi Pembangunan Berkelanjutan (SDSN) di Australia-Pasifik, kami bisa menyatukan para pemikir nasional dan internasional terkemuka untuk mempercepat pemecahan masalah praktis demi pembangunan berkelanjutan di kawasan ini,” kata Profesor John.

Artikel ini diproduksi oleh Universitas Monash.