ABC

Menapaki Sepetak Karpet Surga di Festival Tulip Melbourne

Langit cerah dan biru. Sinar matahari yang jatuh di pucuk-pucuk Tulip berkilauan. Peramal cuaca menyebutkan, temperatur Melbourne, Australia, akan berkisar antara 10 hingga 22 derajat. Cuaca yang begitu sempurna untuk menghabiskan waktu di atas tanah lapang “berkarpet” ribuan motif bunga Tulip.

Kaki kecil Ayla, anak kami, lincah berlarian di antara bunga-bunga Tulip. Sesekali dia jongkok memegang setangkai tulip lalu menciuminya. Murid kelas satu sekolah dasar (grade one) pada satu primary school tersebut mengaku menyenangi bunga-bunga yang begitu banyak. “I like the pink one,” katanya ketika diminta menyebutkan satu warna dari bunga tulip.

Anak berusia tujuh tahun tersebut datang ke tulip festival memiliki agenda sendiri selain melihat bunga-bunga. “Saya mau ikut kegiatan menggambar dan mewarnai wajah,” ungkapnya.

Yup, memang dalam event tahunan ini terdapat program children weeks yang menyajikan beberapa kegiatan anak-anak.

tulip satu.jpg
Ayla menyukai tulip warna merah jambu. (Foto: Ahmad Syam)

Amira, kakak dari Ayla, juga mengaku sangat menikmati bunga-bunga. Dia bermain di sekitar tulip berwarna purple, warna kesukaannya. Meski merasa kecapean menempuh perjalanan hampir 1,5 jam dari Melbourne ke Tesselaar namun dia senang melihat kegiatan petting zoo dalam program Animal on the Move. Petting zoo adalah kegiatan memberi makan beberapa hewan ternak.

Pengelola festival telah membagi ke-27 hari waktu pelaksanaan dengan tema-tema berbeda per 2-3 hari. Tema-tema tersebut adalah Turkish Weekend sebagai pembuka 9-11 September, lalu ada Yarra Ranges Week, Dutch Weekend, Children Weeks, Food, Wine & Jazz Weekend, dan ditutup Irish Weeked pada 30 September – 4 October.

Khusus Children Weeks sepertinya sengaja diaturkan waktu sesuai dengan libur anak sekolah di negara bagian Victoria, 18 September – 3 Oktober. Tujuan agar para orangtua memiliki waktu mengajak anak-anak mereka ke festival.

Di Children Weeks, anak-anak mendapat hiburan dari kelompok musik The MikMaks. Kelompok musik yang membawakan lagu anak-anak tersebut membuat anak-anak berjoget, tertawa, berjingkrak-jingkrak, dan ikut bernyanyi. Pada area lainnya yakni di Fairy Hollow anak-anak telah ditunggu oleh Fairy Monica yang duduk di atas pohon.

Tepat di bawah dahan tempat Monica duduk terdapat pelangi terbuat dari papan yang bisa dinaiki anak-anak. Kegiatan di Fairy Hollow ini ditutup dengan crita yang dibawakan Monica yang membuat anak-anak sesekali terdiam, lalu tiba-tiba berteriak begitu serunya kisah yang disampaikan Monica.

tulip dua.jpg
Amira, kakak dari Ayla, mengaku sangat menikmati bunga-bunga. Dia bermain di sekitar tulip berwarna purple, warna kesukaannya. (Foto: Ahmad Syam)

Kegiatan favorit lainnya di Children Weeks adalah pelatihan crafting dan menggambar, dan, tentu saja, face painting. Anak-anak terlihat serius membuat crafting didampingi orangtua dan pengelola kegiatan. Mereka yang sudah menyelesaikan craftnya dengan bangga berfoto dengan hasil karyanya tersebut.

Festival Tulip Tesselaar yang mulai diselenggarakan sejak 1954 tersebut telah memasuki tahun ke-63 pada 2016 ini. Sumber resmi dari panitia menyebutkan, untuk penyelenggaraan kali ini terdapat kurang lebih 100 ribu tulip dari 120 jenis yang ditanam pada lahan seluas 25 hektar.

Pengelola perkebunan Tesselaar, satu farmland luas yang berjarak kurang lebih 40 kilometer dari Melbourne, memang telah berpengalaman puluhan tahun mengelola festival tulip. Para pengunjung tidak hanya dimanjakan dengan aneka warna dan jenis tulip tetapi juga beragam program lainnya.

Panggung hiburan, tempat bermain anak-anak, kafe, dan restoran dengan sajian beragam jenis makanan (sandwiches, twisty potatoes, baked potatoes, pizza, fish, healthy snacks, ginger bread, dan lainnya). Bahkan, sejumlah keluarga menggelar tikar di atas rumput, menikmati makanan yang dibawa dari rumah. Duduk atau tiduran sambil menghangatkan tubuh di bawah sinar matahari yang tidak begitu panas.

Untuk menuju lokasi Tulip Festival memang melelahkan tetapi begitu sampai di lokasi rasa lelah langsung terbayarkan. Jika dari Melbourne menggunakan waktu sekitar 1 jam hingga 1,5 jam, baik menggunakan kendaraan pribadi, bus, maupun transportasi publik.

tulip empat.jpg
Untuk penyelenggaraan kali ini terdapat kurang lebih 100 ribu tulip dari 120 jenis yang ditanam pada lahan seluas 25 hektar. (Foto: Ahmad Syam)

Khusus pengguna transportasi publik dari Flinders Station mengambil kereta jurusan Lilydale dan Belgrave. Begitu turun di stasiun di Lilydale/Belgrave sudah tersedia shuttle bus yang akan membawa ke lokasi festival.

Sementara pengguna kendaraan pribadi juga mendapatkan kenyamanan karena tersedia lahan parkir yang luas dan gratis. Lokasi parkir pun tidak jauh dari pintu masuk tulips farm. Pengalaman dan kemampuan menyajikan kenyamanan bagi pengunjung membuat banyak orang merasa tidak bosan untuk berkunjung setiap tahun.

Tawaran kegiatan yang beragam dengn lokasi yang nyaman untuk bersantai adalah kunci kenapa orang-orang datang ke festival itu. Bahkan, menurut sumber resmi lainnya, pada weekend jumlah pengunjung bisa mencapai 20-30 ribu orang per hari.

Biaya tiket untuk masuk juga relatif terjangkau yakni $24 ($20 untuk konsesi) bagi orang dewasa sedangkan anak-anak di bawah usia 16 tahun gratis jika datang bersama orangtuanya.

Suguhan tambahan adalah karya seni dalam bentuk sculpture dan art creation lainnya yang dipajang di antara tanaman tulip.

Berkunjunglah ke Festival Tulip dan nikmati hamparan sepetak karpet “surga” dari bunga-bunga tulip….

* Ahmad Syam, warga Indonesia bermukim di Melbourne, Australia.