Menangi Kompetisi Video, 2 Pemuda Indonesia Belajar Ke Queensland
Alfian Mahardika dan Fitri Suci Puspita Sari adalah dua anak muda Indonesia yang berkesempatan mengenyam pendidikan satu semester di Queensland. Berkat video yang mereka kirimkan di kompetisi ‘Best Semester Abroad’, keduanya kini tengah mewujudkan mimpi.
Bersama 18 pemuda dari 9 negara (Meksiko, Chile, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Filipina, Thailand, Italia, dan Spanyol) lainnya, Alfian dan Fitri akan belajar selama 5 bulan di sekolah kejuruan Queensland.
Mereka adalah dua dari 20 pemenang kompetisi video ‘Best Semester Abroad’ yang diselenggarakan oleh Pemerintah Negara Bagian Queensland.
Keduanya berhasil mengalahkan puluhan partisipan asal Indonesia dengan video buatan mereka dan berhak mendapatkan beasiswa belajar di Queensland.
“Total ada 288 video dari 10 negara, komposisi pesertanya 34% laki-laki dan 66% perempuan. Nah Indonesia adalah negara yang paling berminat ikut kompetisi ini,” ujar Oka Simanjuntak dari kantor perwakilan Pemerintah Queensland di Jakarta.
“Dari 70 video asal Indonesia yang sudah masuk ke kami, mereka berdua adalah pemenangnya. Tak ada keraguan dari kami untuk memilih mereka, menimbang kiprah mereka sebagai anak muda,” terangnya di acara pelepasan pemenang di Kedutaan Besar Australia, Jakarta (30/9).
Alfian adalah mahasiswa tahun ketiga di Universitas Al-Azhar Jakarta. Dalam ‘Best Semester Abroad’, ia mengirimkan video bertemakan pendidikan. Memenangi kompetisi ini adalah bagian dari mimpinya untuk memotivasi sesama mahasiswa agar bisa belajar di luar negeri.
“Saya penggemar mantan Presiden BJ Habibie dan sangat terkesan dengan kata-kata beliau ‘belajarlah setinggi mungkin dan di manapun’. Akhirnya itu menjadi impian saya, dan sekarang akhirnya terwujud,” ungkap mahasiswa jurusan hukum ini.
Alfian akan belajar di sekolah kejuruan (TAFE) Gold Coast dengan bidang studi ‘persiapan IELTS’ (Tes Kemampuan Bahasa Inggris).
Lain halnya dengan Fitri, sarjana Pendidikan Bahasa Inggris dari Universitas Sriwijaya. Perempuan berusia 23 tahun ini akan menjalani ‘Pelatihan Pendidikan Anak Usia Dini’ di Charlton Brown College Brisbane. Hadiah ini ia pilih menimbang kegiatan sehari-harinya sebagai relawan pengajar di komunitas ‘Save Street Child’ Palembang.
“Kemenangan ini saya berikan kepada komunitas saya yang ada di Palembang. Mudah-mudahan saya bisa memberi motivasi kepada mereka, dan selain itu memperbaiki kemampuan bahasa Inggris saya pribadi dan nantinya mereka,” ucap gadis berjilbab -yang berangkat ke Queensland bersama Alfian pada Jumat (30/9) -ini.
Ia lantas berangan, “Saya berharap bisa mendapatkan pembelajaran baru untuk anak-anak usia dini, karena mereka benar-benar kurang motivasi dan kurang menyukai bahasa Inggris. Jadi saya harap bisa membagikan ilmu yang saya dapatkan nanti untuk mereka.”
Duta Besar Australia untuk Indonesia, Paul Grigson, yang hadir dalam acara pelepasan, mengatakan, program ini sangat mendukung kerjasama di antara dua negara.
“Ini adalah contoh yang baik bagaimana Pemerintah Negara Bagian bekerja keras untuk mengundang pelajar internasional belajar di wilayahnya. Program ini sebenarnya mencerminkan bahwa anak muda Indonesia tertarik dengan Australia dan sebaliknya,” utaranya.
Ia berpesan kepada dua pemenang, “Pesan saya, bekerja keras di bulan pertama, selebihnya akan terasa mudah.”
Di akhir program beasiswa pelatihan ini, yakni bulan Maret 2017, Alfian dan Fitri juga berkesempatan untuk memenangkan studi bergelar senilai 30.000 dolar (atau setara Rp 300 juta) di Queensland. Dari 20 pemenang ‘Best Semester Abroad’, 5 di antaranya berpeluang meraih hadiah puncak tersebut.